Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Menjual Es Buah Kekinian, Berikut Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

15 Januari 2023   12:17 Diperbarui: 15 Januari 2023   14:25 1780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar aplikasi cuaca| Foto: Dokumentasi pribadi

Pernah menikmati manisnya es buah kekinian? 

Selain manis, pastinya es buah kekinian juga segar dan sehat, karena dibuat dari daging buah, gula asli, dan susu kental manis.

Ketika memilih usaha ini, saya sama sekali tidak mengetahui kalau ia ramai di kanal YouTube sebagai es buah viral. 

Awalnya, saat cuaca panas tetapi saya harus menjemput anak kami dari sekolah, saya mampir membeli sebungkus es buah seharga lima ribu rupiah di dekat sana. 

Ternyata, saya menyukai manisnya. Saya pikir tidak apalah kalau sekali-kali meminumnya dan tidak setiap hari. Masih aman untuk menjaga konsumsi gula agar tidak melebihi kebutuhan harian.

Sayangnya, si Mbak penjual es tidak terlalu lama membuka lapaknya. Saya hanya sempat membeli dua kali dalam pekan yang berbeda, lalu jualannya pun tutup.

Terbetiklah satu pertanyaan, mengapa saya tidak menggantikan posisinya?

Sejujurnya, saya jauh lebih menyukai pekerjaan menjadi ibu rumah tangga. Selain tidak terikat dengan target bisnis, bagi saya memastikan keadaan anak-anak dan rumah dalam keadaan baik, adalah tanggung jawab yang tidak bisa ditawar-tawar.

Tetapi karena sesuatu hal, kali ini saya harus memberanikan diri terjun ke dalam lingkaran dunia usaha yang tentunya tidak mudah. Selain karena tidak memiliki jiwa wirausaha yang kuat, saya pun percaya akan ada tantangan besar bagi seorang pemula. 

Nah, dari pengalaman ini saya akan bagikan catatan kecil tentang hal-hal yang harus diperhatikan saat menjual es buah kekinian. Karena bukan tidak mungkin suatu hari Anda juga bisa "terjebak", bukan?

Perhatikan lokasi berjualan

Memesan banner| Foto: Dokumentasi pribadi
Memesan banner| Foto: Dokumentasi pribadi
Jika Anda pernah mendengar semut di dalam lubang tanah pun mendapatkan rezeki makanannya, dalam dunia bisnis Anda tidak dapat mengikutinya. 

Justru Anda harus terlihat jelas oleh konsumen, dan melakukan promosi sebanyak mungkin. Bisa dengan menampilkan banner, spanduk, iklan, story di media sosial, grup perpesanan, dan sebagainya.

Untuk itu pilih lokasi strategis dan dekat dengan keramaian, seperti pasar, pertokoan, perkantoran, rumah sakit, stasiun, dan sekolah. 

Jika memilih lokasi pinggir jalan, hindari mengambil jalan poros yang dilalui dengan kecepatan tinggi. Carilah jalan ramai yang memungkinkan pengendara untuk menepi sejenak untuk beristirahat atau membeli kebutuhan rokok, camilan, dan bensin eceran.

Perhatikan cuaca

Tangkap layar aplikasi cuaca| Foto: Dokumentasi pribadi
Tangkap layar aplikasi cuaca| Foto: Dokumentasi pribadi

Berprofesi sebagai penjual es buah kekinian, tentunya Anda harus bersahabat dengan cuaca cerah. 

Ini adalah pendorong bagi mereka yang sedang mengendarai roda dua di jalan untuk mampir sejenak menyejukkan dahaga, atau siapapun di sekitarnya.

Caranya, perhatikan prakiraan cuaca hari ini. Perangkat telepon pintar Anda setidaknya dapat memberikan gambaran tentang cuaca. 

Bisa juga dengan memperhatikan keadaan langit di pagi hari. Apakah ada rona biru di sana, banyak sekali awan, atau kelabu di mana-mana? 

Perhatikan target pasar

Faktor ini juga menentukan keberhasilan usaha Anda. Prinsipnya, penjual menyediakan apa yang dibutuhkan orang-orang di sekitarnya. 

Misalnya, es buah segar dibutuhkan oleh anak-anak sekolah terdekat. Maka hindari membuka toko untuk menjual perkakas rumah tangga, baju, atau kosmetik. Hehehe...

Berapa besaran harga jual yang dapat Anda tentukan? 

Tentunya menyesuaikan siapa target dimaksud. Untuk anak-anak sekolah, berikan harga yang sesuai dengan uang jajan mereka, dan untuk pengendara atau orang dewasa bisa mematok sedikit lebih di atas. 

Seperti yang saya lakukan, target saya adalah anak-anak Sekolah Dasar, siswa SMU, dan penggemar permainan play station yang ada di sebelah. 

Perhatikan kualitas rasa

Semangkuk es buah segar | Foto: Dokumentasi pribadi
Semangkuk es buah segar | Foto: Dokumentasi pribadi

Pernah mampir membeli makanan atau minuman, lalu berjanji di dalam hati tidak akan membeli kedua kali di tempat yang sama?

Alasan inilah yang seharusnya menjadi pertimbangan, apakah penjual akan mementingkan kualitas rasa dagangannya, atau tidak. Sebab banyak juga pelanggan yang tidak asal makan atau minum. Selain butuh rasa kenyang, juga butuh rasa nikmat.

Gunakan hanya buah segar| Foto: Dokumentasi pribadi
Gunakan hanya buah segar| Foto: Dokumentasi pribadi

Maka hindari memilih buah-buahan yang tidak segar demi meraup keuntungan besar. Justru kesegaran buah inilah yang menjadi kekuatan dagangan Anda.

Perhatikan pelayanan dan kebersihan

Penjual dan pembeli merupakan relasi yang saling membutuhkan. Maka menjalin hubungan yang baik akan mendatangkan keuntungan bagi kedua pihak.

Bayangkan bila penjual bersikap ketus atau no comment, pembeli akan merasa tidak dianggap atau disepelekan. Jadi, bersikap sopan dan ramah menjadi bagian penting untuk menarik pelanggan. 

Demikian juga dengan kebersihan tempat dan peralatan. Selalu tutup toples setelah mengisi es buah ke dalam bungkus atau mangkuk. Jangan biarkan debu bebas masuk ke dalamnya. Segera bersihkan jika ada cairan es yang menetes. Jangan biarkan lalat dan semut mengurangi selera pembeli.

Sediakan pelengkap minum es

Pelengkap mengikuti selera dan kebiasaan | Foto: Dokumentasi pribadi
Pelengkap mengikuti selera dan kebiasaan | Foto: Dokumentasi pribadi

Saya membayangkan menikmati es buah segar akan lebih mengasyikkan bila ditemani camilan jenis keripik dan kerupuk. Harga murah meriah, rasa kesukaan, dan .... nyam-nyam!

Anda bisa menerima keripik titipan UMKM yang sudah banyak peminatnya. Seperti di sekitar tempat tinggal saya, keipik usus ayam dengan taburan bumbu balado, lebih diminati ketimbang keripik pisang ataupun rengginang ketan yang sebenarnya juga sangat pas.

Mie goreng siap santap. Ini juga sangat diminati orang-orang di sekitaran. 

Sejak pagi, tersedia mie dalam kemasan mika di tempat menjual kue-kue sarapan pagi. Pada sore dan malam hari, bertebaran penjual mie goreng dan mie kuah di banyak ruas jalan. Hmm, yummy!

Bagaimana jika beberapa jam penjualan, es buah tersisa dan Anda sudah lelah menunggu pembeli?

Saya mengalami ini pada hari kedua berjualan. Saat itu cuaca sedikit dingin, kurang mendukung untuk menikmati semangkuk es buah yang sehat sekalipun.

Es beku diminati anak-anak| Foto: Dokumentasi pribadi
Es beku diminati anak-anak| Foto: Dokumentasi pribadi

Akhirnya saya memutuskan membungkus es buah yang ada. 

Kebetulan pemilik toko yang saya tempati bagian terasnya untuk berjualan, memberi izin untuk menitipkan es bungkus tersebut di dalam kulkas produksi miliknya. Sebagian juga dipajang dalam box es krim agar terlihat oleh pembeli.

Es mangga dan es cincau gulmer beku | Foto: Dokumentasi pribadi
Es mangga dan es cincau gulmer beku | Foto: Dokumentasi pribadi
Saat saya berjualan keesokan harinya, es beku diletakkan di meja agar terlihat pembeli. 

Saat menjemput si sulung, saya juga membawa es beku tersebut ke sekolah untuk ditawarkan pada siswa madrasah. Dan alhamdulillah selalu laris manis. Hehehe...

Demikianlah kisah saya bersama es buah. Semoga bermanfaat.

Kota Kayu, 15 Januari 2023

Ayra Amirah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun