Secara kebetulan, aku memergoki Laura berkencan dengan pria lain.
Kepalaku tiba-tiba berhantu karena perasaan cemburu. Aku tidak menyangka Laura hanya memperalatku selama ini.
Saat itu sekitar jam sembilan malam, aku mengajaknya bicara. Aku cukup fair untuk mau memperbaiki jika ada sikapku yang salah. Tapi dia bersikap keras kepala dengan mengataiku over protective.Â
Ini gila!Â
Bahkan mamanya tahu aku selalu memperlakukan Laura seperti seorang ratu. Tahun depan kami sudah akan menyelesaikan pendidikan. Pekerjaanku sebagai desainer grafis, akan lebih bersinar.
"Kau tidak tahu siapa Frans. Dia pewaris tunggal harta orang tuanya. Tidak akan ada gadis bodoh yang menolaknya demi seorang sepertimu, kan?"
*
Maka keesokan paginya, burung-burung tak berhenti bersuara. Aku tahu mereka mengoceh tentang berita hilangnya Laura.Â
Anehnya, seorang temannya mengaku semalam tidur di samping gadis itu. Lalu sejak kapan Laura menghilang?
Panitia dan seluruh peserta menjadi panik.Â
Aku mengamati Frans yang tampak tenang dan tidak tampak menyesal dengan apa yang terjadi. Akhirnya orang-orang mulai menuduh bajingan itu bertanggung jawab atas hilangnya Laura.