"Berapa piring saji yang dipersiapkan?"
"Sembilan. Enam untuk teman kelompok, satu untuk dicicip kelompok lain, dan dua untuk kepala sekolah dan guru," terangnya.
"Coba lihat! Ukuran 450 gram untuk berapa porsi, cocokkan dengan kebutuhan. Ini, kalau mengikut petunjuk pada kemasan."
Si sulung terlihat menghitung dan membandingkan. Sesaat kemudian, dia sudah mempunyai keputusan.
"Pilih ukuran 450 gram ditambah yang 225 gram. Pasti cukup!" tandasnya.
Dia terus memenuhi keranjang belanjanya dengan bahan-bahan yang tertera dalam daftar, membandingkan ukuran saus Spaghetti Bolognese yang dibutuhkan, memilih rasa sapi yang kira-kira disukai teman-teman, memeriksa kelengkapan minyak goreng, saus tomat, sampai bawang bombay.
Setibanya di rumah, si sulung berinteraksi dengan teman-teman grupnya, mengirimkan foto bahan, nota belanja, serta mendapat sambutan positip plus emoji dan sticker dari teman-temannya.
Wah, seru sekali menjadi mereka yaa!
Ya. Pilihan metode belajar dari guru pembimbing, Ibu Icha, sepertinya berhasil sangat baik.Â
Dari video rekaman yang ikut saya tonton, terlihat suasana semangat dan kerjasama dari para siswa. Guru pembimbing sudah menyiapkan tiga kompor milik sekolah sebagai sarana.