Apakah sahabat pernah menjatuhkan air mata saat menonton video bagaimana manusia memperlakukan hewan bernama kucing?
Saya pernah melihat video anak kucing berusia sekitar dua bulan yang telah mati. Cara matinya tidak ada dalam unggahan, karena kekejaman ini dilakukan oleh pemilik  warung nasi sesaat sebelum pembeli tiba.Â
Dikatakan anak kucing tersebut kedapatan mencuri ikan dari dapur warung. Pemilik warung tega menyiramkan air panas hingga anak kucing yang malang meregang nyawa.
Induk kucing tampak menjilat-jilat tubuh anaknya yang basah, seakan-akan dia mengatakan masih menyayangi anaknya dan mengharapkan anaknya bisa hidup kembali.
Si pengunggah video yang batal membeli nasi di sana terdengar bertanya, apakah kita akan jatuh miskin jika perut anak kucing tadi menjadi kenyang karena ikan curiannya?
Penertiban kucing liar
Tindakan yang dilakukan oknum TNI beberapa waktu lalu, terdengar sama kejinya dengan kasus di warung nasi. Parahnya, tidak hanya menimpa satu anak kucing, tetapi enam ekor.
Apa yang dilakukan seseorang, sedikit banyak akan dipengaruhi potensi yang dimilikinya. Jadi mungkin saja pada saat melakukan penembakan, oknum TNI menganggap senapan angin hanyalah sebuah cara untuk menyelesaikan masalah.
Bagaimana dengan penduduk yang tinggal di kawasan pinggir hutan seperti kami?
Teman-teman anak kami senang datang berkunjung karena ingin menikmati suasana sejuk dan kicauan burung. Melihat ikan nila bermain di kolam dan sesekali tupai melintas di dahan pohon. Kebetulan kami tinggal sangat dekat dengan alam.
Tanpa sepengetahuan remaja-remaja tersebut, monyet ekor panjang senang bermain di pohon rambutan saat kami mengantar anak-anak ke sekolah. Di waktu yang lain, kawanan monyet muncul di pohon yang berjarak hanya lima meter dari posisi kami berdiri.