Ada kalanya juga ular tiba-tiba terlihat di teras, di gelagar atap, bahkan di dalam kamar. Mulanya saya dan anak-anak merasa histeris, tetapi karena sudah terjadi beberapa kali, lama-kelamaan akhirnya kami terbiasa.
Saat kejadian, suami terpaksa mengambil parang untuk melumpuhkan hewan melata yang belum dewasa ini. Saya pun dua kali melakukan hal yang sama saat suami sedang tidak di rumah.Â
Apa yang kami lakukan adalah demi melindungi anak-anak kami dari serangan ular terutama dari jenis yang berbisa.
Kucing adalah hewan pemburu yang baik
Bisa dibilang, kami memelihara kucing secara tidak sengaja. Saat itu suami menutupkan potongan tripleks kepada kucing di teras yang sedang kehujanan. Kebetulan teras kami pun tiada atapnya.
Sejak hari itu, kucing yang ternyata berjenis kelamin betina, rajin datang meminta makan bahkan akhirnya beranak-pinak sampai berjumlah sepuluh ekor.
Semasa melahirkan, induk kucing dan bayinya menempati keranjang ataupun karsus bekas di dalam rumah. Saat bayi kucing mulai lincah bermain, kami mengurungnya dalam kandang di luar rumah.Â
Begitulah hari demi hari sampai kucing-kucing itu menolak untuk tinggal di dalam kandang. Pada kesempatan inilah nalurinya sebagai hewan pemburu terasah semakin baik.
Bukan sekedar tikus curut, cicak, tupai, kadal, burung, tetapi juga ular, berhasil disergap dan dilumpuhkan.
Dari pengalaman ini, meski mempunyai banyak kucing terasa merepotkan, dan ada beberapa kawan yang memberi saran untuk melakukan steril, kami belum kunjung melakukannya.