Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ini Alasan Saya Tidak Melakukan Kebiri pada Kucing Peliharaan Kami

23 Agustus 2022   09:16 Diperbarui: 24 Agustus 2022   15:39 1400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Induk kucing sedang hamil, bersama anak-anaknya yang sudah besar|foto: dokpri

Sudah lama sekali, semasa saya masih duduk di sekolah dasar, seekor anak kucing menarik perhatian kami sekeluarga. Terdengar suaranya mengeong tiada henti dari arah kebun singkong di samping rumah.

Kami menduga seseorang secara sengaja membuang anak kucing tersebut. Kami pun memungutnya dan memelihara anak kucing yang kemudian kami beri nama si Buang.

Suatu ketika si Buang yang sudah tumbuh besar ini pun menjalani masa kawin sebagaimana kucing dewasa lainnya. Mungkin ada tetangga yang mempunyai kucing betina dan merasa terganggu dengan kehadirannya. Maklum kucing yang sedang birahi biasanya mengeong dengan suara berisik.

Suatu hari, si Buang yang malang, pulang dalam keadaan sempoyongan dan kelaminnya dalam keadaan berdarah. 

Bapak mengatakan si Buang sudah dikebiri orang, tentunya tanpa prosedur medis yang cukup.

Setelah mengalami demam beberapa hari, lambat laun kucing kesayangan kami pun pulih. Selang beberapa waktu kemudian kami pun pindah rumah karena bapak sudah selesai membangun rumah yang baru. Sebelumnya kami menempati rumah di atas tanah yang dipinjamkan kawan bapak. Si Buang pun kami bawa serta.

Saya tidak persis ingat apakah si Buang menjadi lebih sehat dan gemuk setelah kehilangan organ vitalnya. Tetapi saya masih jelas mengingat kalau si Buang kemudian menjadi kehilangan sifat jantannya. Setiap kali digelut kucing liar di sekitar rumah, si Buang selalu babak belur. 

Apakah secara kesehatan si Buang menjadi lebih terhindar dari serangan virus penyebab penyakit? 

Saya rasa tidak. Meski si Buang rutin saya mandikan karena saya suka menggendong serta membawanya tidur di atas kasur, si Buang pernah mengalami cacingan dan saya memergoki sendiri. Sejak itu saya mengurangi kedekatan dengan kucing karena khawatir tertular parasit.

Bijaksana mengatasi masalah kucing liar

Saat musim kawin, kucing sering terlihat romantis|foto: dokpri
Saat musim kawin, kucing sering terlihat romantis|foto: dokpri
Saat ini, kami memelihara empat kucing betina dan tiga kucing jantan. Dari jumlah sepuluh ekor kini menjadi tujuh ekor saja. Di antaranya ada yang mati karena sakit dan ada pula yang pergi meninggalkan rumah dan tidak kembali sampai sekarang.

Saya percaya merawat dan menyayangi hewan seperti kucing, adalah tanggung jawab sekaligus solusi untuk mengurangi populasi kucing liar di sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun