Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Pengantin yang Terdiam

14 Juli 2022   13:20 Diperbarui: 14 Juli 2022   21:38 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pengantin wanita| Shutterstock via Kompas.com

Aku tak diizinkannya membuka pintu, bahkan untuk sekedar menggenggam tangan dan memberinya kekuatan. 

Ibu mana yang tak akan hancur melihat mendung bergelayut di wajah cantik putrinya, setelah derai-derai senyum sempat dia tebarkan di hari-hari sebelumnya?

Dia memesan sendiri gaun berbahan tulle sutera, sementara calon suaminya memilihkan warna putih dengan bias oranye yang hangat.

Aku hanya memberi mereka senyum serta anggukan, saat keduanya melibatkanku dalam diskusinya. 

Konsep pernikahan bergaya rustik yang cantik dengan pilihan buket pengantin berupa bunga putih dari jenis babby breath (gypsophila). Konon bunga ini menjadi simbol ketulusan dan kemurnian cinta.

Baca juga: Singgasana Hati Ibu

Tulisan-tulisanku pun mengalir di situs web pribadi, dengan harapan para pembaca memiliki semangat yang sama saat menjadi ibu pengantin sepertiku saat ini.

Bahagia dan bersyukur, putri kecilku kini telah menjelma dewasa. Dia akan segera memasuki gerbang hidupnya yang baru. Dia akan menjadi pendamping yang setia, dan ibu dari anak-anak yang lucu. Lalu aku akan menjadi nenek, menjadi... 

Ah rasanya waktu cepat berlalu. 

Membesarkan satu-satunya buah hati kami dari hasil keringatku sendiri, memang bukan hal yang mudah. Aku senang sudah melaluinya, dan aku yakin almarhum suamiku pasti merasa bangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun