Ceritaku selesai. Tak ada satu pun dari mereka yang bertepuk tangan tanda cerita itu keren. Mengapa?
Ibu guru Sopiah beranjak mendekatiku sembari membetulkan kacamatanya. Dia menyentuh pundakku dan berkata pelan,
"Rio, kau merindukan ibumu?"
Pertanyaan itu tidak kujawab. Sepertinya mata ibu guru sudah mengeluarkan tangis yang sedikit mengalir di pipinya.
"Ibumu sudah bahagia di surga tempatnya sekarang. Ibumu pasti bahagia mendengar ceritamu tadi.
Sekarang Rio harus belajar lebih giat, lebih tekun, agar Rio kelak bisa menjadi seorang pilot. Ya?"
Aku melihat tepat ke wajah ibu Sopiah, lalu mengangguk.
Aku kembali ke kursiku, dan menghapus sedikit air mataku.
Kota Kayu, 2 Juli 2022
Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H