"Rockabye baby, rockabye... tidurlah, Nak... tidurlah..."Â dia melantunkan lagunya.
Suhu tubuh bayinya sedikit hangat saat dia menciumnya tadi pagi, dan bertambah lagi sampai senja tadi.Â
Bayinya sakit, jadi dia memberikan sedikit obat, berharap malam ini bayinya tak demam. Dia hanya diberi izin satu malam, atau dia akan dipecat dari tempatnya bekerja.
*
Matahari sore mulai pergi, dia harus bekerja lagi. Dia bergegas ke ujung jalan, menuju sebuah rumah.
Dia mengetuk pintu dengan sopan. Seorang wanita gemuk keluar, dengan senyum tawar.Â
Dengan menjadi pole dancer, wanita di pintu tak perlu repot membuatkan bubur seperti yang dilakukannya, atau mencuci celana bekas ompol.Â
Sederhana saja. Menjaga bayinya dilakukan sambil mendengkur, atau bila diperlukan mendekapnya agar bayinya tetap hangat saat hujan turun.Â
Dia pamit, dan menyerahkan bayinya.Â
Hampir gelap. Dia menghentikan taksi yang melintas, duduk di kursi belakang dengan cemas.
Akhirnya dia sampai di depan sebuah klub dimana para lelaki siap menikmati tariannya.