Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Proyek Pelajar Pancasila Melalui Gelar Bazar dan Pentas Seni

12 Juni 2022   16:53 Diperbarui: 14 Juni 2022   15:04 4666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak kami selaku pengunjung diwawancara langsung|foto: Ayra Amirah

Tujuannya agar peserta didik dapat mengamati dan terlatih menemukan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitarnya. 

Pendekatan yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) yang berbeda dengan proyek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.

Hal ini selaras dengan Kurikulum Merdeka yang digaungkan sebelumnya. 

Tema Penguatan Proyek Pelajar Pancasila

Kemdikbudristek mengembangkan 7 tema dari isu prioritas dalam Peta jalan Pendidikan Nasional tahun 2020-2035 yaitu sebagai berikut:

  1. Gaya hidup yang berkelanjutan, yaitu memahami dampak dari aktivitas manusia bagi kehidupan dan lingkungannya
  2. Eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar
  3. Bineka Tunggal Ika, yaitu kemampuan berdialog dengan penuh hormat terhadap beragamnya kelompok agama di sekitarnya
  4. Membangun jiwa dan raga, yaitu kesadaran dan kepedulian menjaga kesehatan fisik dan mental dirinya serta orang di sekitarnya
  5. Merefleksikan makna demokrasi, misalnya menggunakan sistem musyawarah untuk memilih kepala desa
  6. Mempraktikkan proses rekayasa (engineering process) sederhana dan teknologi yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan di sekitarnya
  7. Mengembangkan potensi kewirausahaan untuk meningkatkan potensi ekonomi di sekitarnya

Bapak Rasidi juga mengatakan harapannya agar peserta didik dapat melanjutkan tongkat estafet dalam mengisi kemerdekaan. Mandiri berwirausaha, sebagai bentuk pendidikan yang berkesinambungan.

Bazar pangan tradisional

Pangan tradisional sebagai bagian dari kearifan lokal|foto: Ayra Amirah
Pangan tradisional sebagai bagian dari kearifan lokal|foto: Ayra Amirah

Saya pribadi merasa bangga terhadap peran serta orang tua siswa dalam mendukung kegiatan ini. 

Berbagai jenis pangan tradisional digelar dalam upaya mengangkat pangan tradisional sebagai kearifan lokal setempat. 

Di antaranya adalah amparan tatak, pais singkong, bubur singkong, pisang goreng, lemper, bingka pisang, klepon dan tentu saja, mihun.

Artikel saya terkait: Sarapan Bihun Telur Puyuh, Cara Saya Intim dengan Anak-Anak

Pangan tradisional sebagai upaya mengangkat kearifan lokal|foto: Ayra Amirah
Pangan tradisional sebagai upaya mengangkat kearifan lokal|foto: Ayra Amirah
Keberadaan pangan tradisional hendaknya dapat terus dilestarikan di tengah maraknya makanan yang diadopsi dari luar Indonesia.

Resep pangan tradisional khas Banjarmasin|foto: Ayra Amirah
Resep pangan tradisional khas Banjarmasin|foto: Ayra Amirah
Sayang sekali, sebelum acara selesai, saya harus meninggalkan tempat karena bertepatan dengan persiapan sulung kami menuju lokasi berkemahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun