"Jadi kakak ingin berhenti menari karena ingin menikah dengan Pak Kris?" kali ini mata polosmu membola. Seakan-akan berita pernikahan adalah sesuatu yang amat ditunggu dariku.
Sebenarnya itu bukan sesuatu yang salah. Aku pun sangat ingin menikah dan merasakan manisnya cinta. Merasakan perlindungan dari orang yang kucintai. Kris.
Sayang impian itu musnah dalam sekejap. Sebuah kecelakaan telah merenggut nyawanya. Sesosok janin dia tinggalkan dalam rahimku. Dia akan tumbuh besar tanpa mengenal ayahnya.
"Aku mau, Kak. Aku mau menjadi penari di kota!" tiba-tiba kau terloncat dari tempat dudukmu dan menggenggam tanganku.
"Kapan Pak Daniel menjemputku?"
Kota Kayu, 3 Juni 2022
Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H