Mereka belajar menganalisa, menemukan solusi, dan juga mendapatkan kegembiraan dari cara bermainnya.Â
Dengan kata lain, mereka tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Sama seperti tujuan Bunda memberikan mainan kepada buah hati.
Penyesuaian hidup yang berdampingan dengan alam seperti yang terdapat dalam cerita si Bolang, memang belum sampai pada bentuk-bentuk permainan seperti sekarang.Â
Dewasa ini para kreator dan produsen mainan menciptakannya dengan sugesti bermanfaat, merangsang otak, motorik dan intuisi anak. Lego, balok, brick, mobil tamiya.
Tapi bagi saya, anak-anak kita sudah kehilangan arena bermainnya saat ini. Mereka hanya memiliki tempat yang terbatas, ruang yang tak seberapa luas, sehingga sampailah pada mainan digital yang terdengar praktis tersebut.
Artikel saya terkait: Mainan Edukasi di Sekitar Kita
Memperluas dunia bermain anak
Oya, saya ingin mengajak Bunda melihat kembali, berapa banyak mainan yang dimiliki si kecil di rumah?
Apakah Bunda sering atau terus-menerus mengabulkan anak-anak saat minta mainan?
Jika ya, saya punya saran seperti ini.Â
Arahkan buah hati kita untuk meluaskan dunia bermainnya. Tidak sebatas membeli mainan di toko atau mall.Â
Bagaimanakah caranya?
Pertama, ajaklah anak-anak melakukan aktivitas lain yang juga mengasyikkan. Tidak harus berkutat dengan alat permainan yang ada.