Polisi berbadan tegap itu terdiam di sisi jendela dengan mengarahkan pandangannya keluar. Setelah keluarga Stood melaporkan Tuan Grey tewas tak wajar di kamarnya, delapan polisi dan ahli forensik diturunkan untuk menemukan apa penyebab kematiannya.
Umumnya seseorang meninggal mendadak karena serangan jantung. Tetapi selain tak punya riwayat sakit jantung, kakak laki-laki Tuan Grey mengatakan sempat mengobrol di telepon dua jam sebelumnya dan adiknya terdengar baik-baik saja.
Bibi Monica, asisten rumah tangga duda kaya itu menjelaskan ada dua orang tamu yang menginap selama dua hari sebelumnya. Mereka adalah suami istri bernama Paul dan Anna yang sekarang menaiki kereta api ke distrik lainnya. Untuk keterangan ini kepolisian tidak kesulitan mengumpulkan informasi dan barang bukti. Keduanya dinyatakan tidak terlibat.
Pada hari ketujuh kematian Tuan Grey, beberapa media lokal masih memberitakan kasus ini dalam tajuknya.Â
Di minggu ketiga, penyidik meminta keterangan pihak asuransi apakah ada seseorang yang berniat mengajukan klaim baru-baru ini. Konon jumlah kekayaan Tuan Grey bisa saja menjadi motif seseorang melakukan pembunuhan atas dirinya. Tetapi tampaknya sama sekali bukan tentang uang.
Akhirnya, video rekaman investigasi diputar kembali dengan gerakan diperlambat, dan foto-foto barang bukti pun digelar. Kepolisian harus secepatnya menemukan fakta-fakta yang mengungkap kematian tak biasa ini.
"Tunggu!" sergah seorang polisi diikuti klik pause gambar oleh rekannya. "Apakah Tuan Grey memerlukan tomat sebanyak ini?"
Benar saja. Di layar laptop tampak banyak sekali buah tomat berhamburan di lantai rumah Tuan Grey. Sepertinya sengaja dikeluarkan dari kas kayunya.
"Tomat segar!"
"Mungkinkah mereka memproduksi saus tomat untuk suatu keperluan?" tanya yang lain.
Siang itu juga, tim kembali melakukan penyelidikan apakah ada hubungan buah tomat dan Tuan Grey.
*
"Ya Tuhan!" seru William Stood yang ditemui di kediamannya.
"Adikku itu phobia terhadap buah tomat. Sewaktu kecil dia pernah disekap di gudang tomat demi uang tebusan."
Dari keterangan ini, polisi lalu menciduk Bibi Monica yang masih tampak tenang di rumah Tuan Grey. Keesokan harinya media lokal ramai memberitakan alasan wanita itu berbuat nekad.
"Aku melakukannya karena Tuan Grey melecehkanku sampai aku mengandung!"Â
"Kau yakin?" tanya seorang penyidik, sebelumnya.
"Saat aku mengatakannya, Tuan Grey justru ingin melenyapkan bayi ini," katanya sambil mengusap perutnya tanpa sedikit pun rasa bersalah.
Kota Kayu, 22 Maret 2022
Cerpen Ayra Amirah untuk Kompasiana
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H