Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berbincang tentang Bintang

16 Maret 2022   07:52 Diperbarui: 16 Maret 2022   08:03 1004
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika kita keluar angkasa, mungkin kita akan merindukan keluarga kita," sahut Tara sedih.

Sejenak ia teringat mama yang begitu sabar menjaga dia dan adiknya yang masih bayi. Apalagi ayahnya berada di luar kota untuk beberapa waktu. Mana mungkin Tara tega meninggalkan mama.

"Tidak juga, jika kita sudah meminta izin," anak lelaki itu mengguncangkan tangan sepupunya.

"Kita akan meneliti sesuatu di planet sana, dan menemukan informasi untuk kita ceritakan di sekolah," katanya penuh semangat.

"Memangnya apa yang dikatakan dalam buku-buku itu?" tanya Tara yang sudah tersenyum lagi. Tangannya sibuk membelai-belai kepala anak kucing di dekatnya. Sesaat ia lupa tentang alergi yang pernah membuatnya dirawat serius.

"Di sana hampa udara dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tidak ada satupun tumbuhan atau makhluk hidup yang berkembang. Tapi aku tidak terlalu yakin..."

"Tapi kenapa?" tanya Tara.

"Penelitian terbaru mengatakan planet katai gas memiliki potensi penunjang kehidupan. Tetapi perlu super-Earth atau mini-Neptunes yang ada di dalam tata surya kita..."

"Aku tak mengerti. Apakah udara benar-benar aman?"

"Para ilmuwan sedang berjuang menentukan apakah atmosfer benar-benar mengandung amonia dan tanda-tanda potensial makhluk hidup lainnya," kata Jericho bangga. Ia pasti kelihatan lebih pintar dari sebelumnya.

"Apa kau yakin?" seru Tara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun