12. Cerpen klasik banyak yang berbentuk naratif dan minim dialog. Hal seperti ini mungkin tidak terlalu relevan untuk masa sekarang yang lebih dinamis dan membutuhkan dialog dengan porsi lebih
13. Hook/permainan dalam karya fiksi, baik cerpen ataupun novel, kelihatannya jarang ditemukan. Tetapi ide ini dapat pula membantu sebuah cerpen menjadi menarik
14. Dialog yang kuat, dapat menguras emosi pembaca. Perasaan gregetan pada tokoh yang terlihat milia dan penuh cinta, padahal aslinya miskin empati. Kurang lebih seperti "musang berbulu domba". Ada baiknya kita melatih kemampuan menulis dialog, agar cerpen menjadi lebih menarik
15. Ide cerita yang segar, dan ide yang unik, keduanya adalah modal awal menulis sebuah cerpen yang menarik. Selanjutnya, peranan dimainkan oleh unsur instrinsik dan ekstrinsik yang dikelola dengan baikÂ
16. Sains fiksi merupakan salah satu genre cerpen yang juga bisa menjadi menarik. Karangan dibuat informatif tentang suatu ilmu pengetahuan dan riset. Jangan lupa pada unsur instrinsik yang tentu harus menunjang
17. Meski genre drama harus mempunyai konflik/permasalahan, namun sebuah cerpen tidak harus menghadirkan tokoh antagonis di dalamnya. Tidak mutlak berupa gambaran hitam-putih. Trik ini biasa digunakan pengarang besar yang lebih menekankan kompleksifitas situasi untuk menimbulkan kesan realistis pada cerita
18. Penting untuk menciptakan feel bagi pembaca untuk cerpen genre drama. Perasaan emosional yang mengharu biru, dapat dibangun dengan ide yang unik, setting yang tepat dan deskripsi yang sempurna
19. Ide kriminal dalam sebuah cerpen, bisa menjadi tanda kemampuan menulis cerita detektif bagi penulisnya. Agatha Christie, Ngaio Marsh, Gillian Flyin adalah sedikit penulis perempuan untuk cerita detektif yang menarikÂ
20. Cerpen bergenre komedi, sudah ditandai dengan narasi humor pula sejak awal. Cerpen seperti ini pun menarik bagi pembaca karena membacanya dapat membuat terhibur
21. Sad ending bahkan tragis tapi di sisi lain memberikan fullfilment/isi kepada tokoh utama, banyak digunakan oleh cerpenis besar
Demikianlah catatan yang saya petik dari komentar Kompasianer Nugraha Wasistha untuk cerpen-cerpen saya. Ternyata tidak rumit bukan, untuk membuat cerpen yang menarik?
Anda hanya perlu memperhatikan unsur instrinsik (tema, penokohan, alur cerita, latar, gaya bahasa, sudut pandang, amanat) dan ekstrinsik (latar belakang masyarakat, latar belakang pengarang, dan nilai yang terkandung dalam cerpen) yang dijalin dengan kalimat-kalimat deskripsi yang menyesuaikan kemampuan.