Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Perempuan Sedunia, Apa yang Terpenting dari Peran Perempuan?

8 Maret 2022   21:36 Diperbarui: 8 Maret 2022   21:41 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Clara Zetkin|foto via kompas.com

Peringatan International Womens Day (IWD) atau hari perempuan sedunia yang jatuh pada 8 Maret, memiliki latar sejarah menarik. Dan sudah selama seratus tahun lebih peringatan ini memberi ruang apresiasi pada kaum hawa.

Tidak hanya di lingkungan domestik (keluarga), dewasa ini perempuan telah membuktikan eksistensinya di banyak bidang. Mulai dari tenaga kesehatan, pendidik, ekonom, sosiolog, bahkan politikus.

Jauh berbeda pada era 1908 ketika belasan ribu perempuan di New York, AS melaksanakan aksinya menuntut pengurangan jam kerja, kenaikan gaji dan hak suara dalam parlemen. 

Terjadinya penindasan dan ketimpangan yang dialami perempuan pada kerusuhan besar ketika itu, telah memantik semangat perempuan mengkampanyekan adanya perubahan. 

Clara Zetkin|foto via kompas.com
Clara Zetkin|foto via kompas.com

Adalah Clara Zetkin, Pemimpin Kantor Perempuan di Partai Sosial Demokrat Jerman, pada 1910 menyampaikan usulan diadakannya peringatan serupa New York Womens Day (NWD), namun dengan skala internasional.

Konferensi Internasional Buruh Perempuan kedua yang diadakan di Kopenhagen, Denmark, menyetujui usulan Zetkin yang diwakili sekitar 100 perempuan dari 17 negara peserta.

IWD, awalnya dirayakan pada 19 Maret di Austria, Denmark, Jerman, dan Swiss. Sedangkan negara Rusia merayakannya pada 23 Februari.

Kemudian tahun 1914, peringatan hari wanita internasional disepakati jatuh setiap tanggal 8 Maret dan berlaku sampai sekarang.

Khusus tahun ini, tema yang diangkat adalah #BreakTheBias “Gender equality today for a sustainable tomorrow” atau “Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan”.

Apa yang kita pahami dari sini?

Perempuan dan anak perempuan di masa kini adalah pemimpin sekaligus pembuat perubahan yang efektif untuk adaptasi dan mitigasi iklim. Mereka berkontribusi dalam inisiatif keberlanjutan yang menghasilkan aksi iklim yang lebih efektif.

Ilustrasi pembuat perubahan adaptasi dan mitigasi iklim|foto: CIAT/NeilPalmer-unwomen.org
Ilustrasi pembuat perubahan adaptasi dan mitigasi iklim|foto: CIAT/NeilPalmer-unwomen.org

Salah satunya adalah uji coba menanam kacang kedelai toleran kekeringan yang merupakan varietas baru hasil persilangan kedelai jenis Davros dengan plasma nutfah 2984.

Kegiatan ini terinspirasi dari kekeringan terparah selama tiga dekade terakhir di Malawi, Afrika Selatan yang mengalami kelaparan dan termasuk darurat bencana nasional.

Ilustrasi peran pemberdayaan perempuan|foto: iisd.org
Ilustrasi peran pemberdayaan perempuan|foto: iisd.org

Maka nikmatilah peran ini, wahai perempuan!

Pemberdayaan perempuan akan berdampak dalam upaya mempromosikan pembangunan berkelanjutan termasuk memerangi iklim.

Ilustrasi international womens day|foto: gamehouse.com
Ilustrasi international womens day|foto: gamehouse.com

Mari bergandengan tangan, untuk peran yang lebih luas.

Selamat hari wanita internasional 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun