Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bagaimana Caranya agar Anak Suka Buah dan Sayur?

28 Januari 2022   10:43 Diperbarui: 29 Januari 2022   04:00 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh sebab itu, Bunda tidak dapat mendikte dan membuat aturan-aturan tanpa ikut melaksanakannya.

Dalam hal ini, jadilah panutan agar anak-anak meniru sambil pelan-pelan ditanamkan pemahaman sesuai perkembangan usia.

Jangan memaksa, mengancam atau memberi bentuk kekerasan lain termasuk hukuman bila anak-anak belum bisa memenuhi target kedua orang tua.

Bukan karena apa yang Bunda ajarkan bertujuan untuk kebaikan anak, atau karena Bunda sudah bekerja keras menyajikan menu bergizi dan sehat, anak-anak akan menerima sebuah pemaksaan.

Saya punya saran yang selalu saya tekankan dalam konteks ini, bahkan dalam blog pribadi yang saya tulis beberapa tahun lalu.

  1. Gunakan ketertarikan anak-anak. Ini adalah "senjata" bagi Bunda. Contoh: ketiga anak perempuan kami suka membalurkan lulur ke tangan dan kakinya di sejak mereka masih kecil. Maka saya katakan makan buah dan sayur juga untuk merawat kulit agar mereka cantik.
  2. Tidak memaksa, tetapi buatlah jadwal. Ini juga saya terapkan pada ketiga anak kami pada fase mengenalkan konsumsi buah dan sayur. Misalnya saat mereka tampak keberatan menikmati buah dan sayur setiap hari, ajukan kesepakatan bahwa hari ini mereka makan sayur dan besok boleh libur. Demikian berselang-seling.
  3. Minta anak-anak memilih jenis sayuran untuk Bunda masak. Contoh: di antara wortel, buncis, bayam, toge dan terong, mana yang mereka ingin Bunda masak?
  4. Berikan porsi "belajar" makan sayur. Artinya Bunda harus maklum bila yang mereka makan jumlahnya tidak sesuai ekspektasi. Satu potong buncis, mungkin saja masih harus dibagi menjadi tiga suapan nasi. Yang penting anak mau belajar menemukan sedapnya makan sayur. 
  5. Berikan apresiasi. Atas usaha ini, Bunda perlu memberikan semacam toss dan pujian untuk menyemangati. Anak-anak yang belum dapat berpikir logis, sangat menyukai pujian dan ekspresi bahagia bundanya. Mudah, bukan?

Hari gizi 2022 yang diperingati pada 25 Januari 2022, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya mencukupi kebutuhan gizi keluarga. Ini penting untuk pertumbuhan dan kesehatan yang lebih baik.

Mari wujudkan masyarakat sehat untuk Indonesia maju. 

Semoga bermanfaat.

Artikel ini ditulis Ayra Amirah untuk Kompasiana

Kota Tepian, 28 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun