Dengan sepuluh buah pisang raja ukuran sedang, saya menjadikan lima lempengan atau lima porsi.Â
Kudapan ini enak dinikmati selagi hangat. Bisa untuk sarapan pagi ataupun teman minum teh sore hari.
Bagi yang tidak suka keju, boleh mengganti dengan taburan cokelat chocochips ataupun kismis sebelum adonan matang.
Jika ingin menikmati resep asli, cukup tambahkan parutan kelapa mengkal atau suwiran nangka manis.Â
Filosofi kue lempeng pisang
Tidak secuma enak di lidah, kue tradisional ini mempunyai filosofi yang menarik. Penasaran?
- sebagai tanda syukur karena semua bahan (pisang, nangka, kelapa muda) didapat dari hasil berkebun sebagai rezeki dari Sang Pencipta
- mengingatkan akan kuwitan (orang tua) yang selalu berusaha menyajikan santapan bagi anak-anaknya meski sangat sederhana
- mengikat rasa persaudaraan dan kebersamaan karena selalu menikmatinya bersama seluruh anggota keluarga
- membiasakan hidup sehat dengan makanan olahan sendiri (bukan pabrik) yang artinya tanpa pengawet dan pemanis buatan
- menimbulkan kecintaan pada kampung halaman yang subur dengan berbagai hasil kebun, salah satunya pisang
Bagi kami, anak-anak suku Banjar, kemanapun pergi merantau, kuliner khas Banjarmasin akan selalu menimbulkan kerinduan akan kampung halaman.Â
Baca juga kuliner khas Banjarmasin: Tumis Tudai, Resep praktis Pengundang Selera
Maraknya camilan kekinian tak serta-merta mengalahkan kenangan bersama keluarga saat menikmati makanan khas di tanah kelahiran.
Akhirnya, selamat ulang tahun untuk Sahabat Kompasianer Widz Stoops. Semoga bahagia mewarnai hidup bersama keluarga tercinta.