Wanita yang mengalami banyak masalah dan tidak tahu bagaimana mengatasinya, akan menjadi stres. Dan tekanan apapun itu, bisa menyebabkan ekspresi wajahnya tampak tidak bahagia di pagi hari seperti yang saya lihat.
Jika ia wanita pekerja kantoran, jelas performa kerja yang diinginkan perusahaan, tidak diraih secara maksimal.Â
Jika ia bekerja secara mandiri (berdagang, membuka jasa cuci pakaian, dan lain-lain) maka kemajuan usahanya pelan tapi pasti akan terhambat. Yang paling dekat, ia tidak akan bisa bersikap ramah dan hangat kepada pelanggan.
Jika ia ibu rumah tangga, tugas hariannya akan mengalami penundaan, dan kelembutannya kepada keluarga akan berubah menjadi kebengisan.
Menimbulkan penyakitÂ
Stres dan emosi negatip lainnya, berpengaruh pada hormon dan kerja saraf.Â
Masih ingat bagaimana hormon bahagia dapat memproduksi ASI secara lancar? Atau olahraga dapat membuat wajah berseri?
Dari Kompas.com, kelancaran ASI sangat dipengaruhi oleh hormon prolaktin dan hormon oksitosin. Prolaktin bekerja merangsang produksi ASI, sedangkan oksitosin, memicu ASI keluar dari payudara ibu.
Itulah mengapa ibu menyusui harus berpikir positip tentang apapun agar terhindar dari stres dan dapat merasa bahagia.
Dalam konteks ini, tingkat stres tertentu dapat menimbulkan penyakit fisik mulai dari gangguan tidur, flu, sakit kepala, sakit punggung, jantung, obesitas, sampai depresi yang mengundang perilaku bunuh diri.
Artikel terkait:Â Mengerikannya Orang yang Depresi