Belum lagi urusan double job atau tugas ganda seperti:
- Alarm menjemput anak kedua pulang sekolah berbunyi, saat kegiatan memasak belum kelar (jam sepuluh pagi). Maka saya harus mematikan kompor dan melanjutkan memasak kemudian
- Mengasuh si bungsu (usia delapan bulan) sambil mengantar jemput si kakak sekolah. Dengan kata lain mempunyai balita dan anak usia sekolah di waktu yang sama. Maka saya harus ekstra hati-hati karena mengendarai motor sambil menggendong si kecil
- Memasak sambil mencuci pakaian dengan bantuan mesin; atau menyelesaikan pekerjaan rumah tangga lainnya sambil mendampingi anak belajar online
Nah, terhadap hal ini, "senjata" apakah yang digunakan ibu rumah tangga?
Saya memilih redaksi "senjata", sebab jabatan yang mulia ini mempunyai "musuh" yang berusaha menggagalkan: keluhan, rasa bosan, dan godaan untuk meninggalkan. Apalagi jika kebetulan ada tawaran pekerjaan di luar rumah dengan gaji lumayan.
Bagi mamud alias mama muda, saya ingin berbagi tips agar profesi ibu rumah tangga dapat dijalani bak mobil yang meluncur mulus di jalan bebas hambatan.
- ikhlas/sepenuh hati
- mencintai pekerjaan apapun keadaannya
- selalu ingat tujuan menjadi ibu
- selalu ingat seluruh pengabdian kepada keluarga bernilai ibadah
- kuat stamina dan kuat hati
Sejujurnya, sampai detik ini saya masih diliputi rasa salut kepada orang-orang tua pada masa lampau.Â
Di zamannya, para emak merawat dan membesarkan sampai tujuh anak tanpa bantuan produk dan teknologi seperti sekarang.
Kondisi yang serba terbatas saat itu, justru menempa ibu rumah tangga menjadi lebih kuat dan tangguh. Tidak cengeng apalagi manja. Secara tidak langsung, para ibu telah menjelma sebagai panutan bagi anak-anaknya kelak.
Masakan tradisional mencerminkan karakteristik ibu rumah tangga
Lagi, kelebihan ibu rumah tangga di masa lampau di mata saya. Mereka telaten menyiangi bahan masakan dari kebun, demi menyuguhkan makan siang nan lezat bagi keluarganya.
Salah satunya adalah tumis sulur keladi yang merupakan kuliner khas beberapa suku di tanah air. Termasuk Banjarmasin, dan meluas ke Samarinda, kampung halaman saya.Â