"Semoga engkau baik-baik saja, Naura," sapa kunang-kunang betina. "Teruslah melakukan kebaikan di hutan ini. Kami akan menghinggapimu, dengan jumlah yang semakin bertambah," katanya lagi. Lalu membentuk barisan berkelipan, terbang meninggalkan hutan tak dikenal.
"Tunggu..."Â seru Naura sedih. Tapi serangga menyala itu terus gegas menuju suatu tempat, entah dimana.
"Kunang-kunang jangan pergi..." keluh Naura meski mereka sudah berlalu.Â
Perlahan, sesabit bulan merangkak di langit. Sedikit cahayanya menelusup di sela rimbun daun. Setidaknya purnama masih lama. Mariah tak akan mengutuk apapun saat ini.
Kisah selanjutnya: Putri Naura Terbebas
Semoga cerpen ini menghangatkan bulan November yang dilanda hujan.
Kota Tepian, 14 November 2021