Saya pun mulai menebak-nebak. Apakah karena ikan tersebut memasuki masa kawin? Hmm... saya pun memasukkan jenis ikan betina ke dalam toples.
Bukannya birahi, ia justru kelihatan terganggu dengan kehadiran ikan betina. Sekali-sekali ia bergerak menjauh. Bahkan, saya melihat beberapa potongan sirip akibat gigitan. Kurang dari sehari, saya pun memisahkan mereka lagi.
Kemudian saya mulai membuka-buka artikel di internet. Dari sana, saya mengetahui ikan Cupang tersebut ternyata mengalami obesitas. Ough, ternyata ikan juga bisa kegemukan yaa...
Jadi, ikan Cupang yang terlalu banyak makan dan tidak diimbangi dengan banyak bergerak, akan mengalami kegemukan serta sembelit. Yang terakhir ini, dapat menyebabkan kematian pada ikan.
Waah... secara tidak sengaja saya sudah menyebabkan kematian ikan yang sudah lama kami pelihara. Sedih jadinya.
Memotong sirip ikan CupangÂ
Seperti jenis ikan hias lainnya, ikan Cupang juga mengandalkan kelincahannya "menari" di dalam aquarium. Dengan ragam bentuk dan warnanya yang menggemaskan, ikan ini mampu menghibur dan menghilangkan lelah pemiliknya.
Di sisi lain, pertambahan umur ikan yang diikuti pertumbuhan sirip indahnya, lambat laun akan menyulitkannya bergerak. Lebih-lebih saat ikan mengalami obesitas itu tadi.
Sebagai solusinya, di kota besar seperti Jakarta, ikan Cupang jenis halfmoon dapat dibawa ke salon khusus. Ikan harus dalam kondisi sehat, untuk dapat diberi tindakan pemotongan sirip sekaligus untuk memperindah penampilannya.
Memelihara ikan Cupang bisa menjadi bisnis