Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Wanita di Pinggir Kalbu

17 Oktober 2021   05:02 Diperbarui: 17 Oktober 2021   05:52 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wanita di Pinggir Kalbu|foto: Kleiton Silva dari unsplash.com


Oktober yang buruk, ketika Denik dan pria itu duduk berhadapan, menikmati hidangan seafood yang terasa hambar. Hembusan angin di pantai Anyer, membuat keduanya bergeming satu sama lain. 

"Mas, kau pernah bilang aku wanita yang pantas dicintai. Ingat?" tanya Denik akhirnya.

Prakasa menatap tepat ke dalam mata wanita di seberang duduknya. Ada sekeping hati yang retak di sana. Berkaca-kaca dan hampir tumpah. Tentu ia masih ingat.

"Oleh orang yang tepat, Sayang. Dan itu bukan aku."

Sepasang bibir mungil terkatup rapat kembali. Diteguknya juice orange untuk menyejukkan tenggorokan yang tiba-tiba kering. Denik tampak begitu menderita.

"Mas juga pernah bilang, kita akan menikah secepatnya, kan?"

"Tapi aku salah. Kita tidak bisa terus memaksa keadaan."

Ah, Denik terhempas. Rasanya lebih menyakitkan dari apapun. 

Setelah begitu banyak waktu terbuang, dan harapan yang membawanya terbang, Mas Prakasa mengatakan penyesalannya?

Pria sama saja, tidak bisa dipercaya. Denik memaki dalam hati. Sepasang matanya nanar memperhatikan lautan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun