bubur ayam dulu. Setelah memesan pada penjual, saya menghampiri satu-satunya meja di sana. Dua remaja putri, tampak hampir selesai makan namun masih asyik mengobrol.
Di suatu pagi, sebelum berbelanja kebutuhan untuk masak  hari itu, saya mampir sarapanTanpa bermaksud mencuri dengar, saya menangkap pembicaraan mereka yang diwarnai senyum, tawa dan kebahagiaan.
Ya, itulah remaja. Dunia mereka dipenuhi cerita indah persahabatan, petualangan, bahkan tentang gebetan.
Tak tahan juga, akhirnya saya nimbrung dengan sebuah pertanyaan.
"Dek, suka baca cerita, yaa?"Â sapa saya, mungkin dengan sedikit gaya sok kenal sok dekat. Hehee.
Kalau tidak salah tangkap, mereka sedang membahas asyiknya membaca cerita romance sekali baca, alias tidak bersambung.
"Hehe... iya Bu," balas salah satu yang berada di sebelah saya. Gadis bermata kecil di depannya ikut senyum.
"Dimana, bacanya?" tanya saya lagi.
"Di aplikasi ini Bu, yang ini..."Â ujung telunjuknya menempel di layar berisi fitur ponsel.
"Oooh..."
"Itu isinya cerita apa. Cerpen, yaa?"