Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wanita dan Nikmatnya Hidup

27 Agustus 2021   08:46 Diperbarui: 27 Agustus 2021   08:58 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berduyun-duyun, wanita tua menyusuri jalan setapak kehidupan. Wajahnya tertunduk menyaksikan liku-liku jalan kebenaran. Nafasnya tak sanggup memburu waktu, teratur pun tidak.

Jelas tergopoh, wanita tua menggendong kayu bakar dalam ikatan besar. Dilakukannya demi meraih upah pengisi periuk nasi di dapur. Dari hasil keringat sendiri, tanpa perlu menadah tangan ini.

Perjalanan cukup jauh, dari tepi hutan ke perkampungan pembuatan tahu putih. 

Wanita tua merasa dahaga. Diimpikannya segelas air bening nan sejuk. Namun ia hanya bisa menelan kegetiran hidup, dari tenggorokan yang kering sejak pagi. 

Aku bertanya, "mengapa harus seperti ini?"

Wanita tua menggambar dari senyum di bibirnya. Hidup begini lebih indah dari mencuri! Lalu ia pun berlalu.

Aku terpaku. Wanita tua berduyun beriringan menjalani kisah hidupnya. Tanpa ingat tubuh itu pasti kian ringkih diselimuti lelah. Hanya kesabaran yang dibawanya, dalam kantung kekuatan pada pakaian yang lusuh. 

Duhai malam, hanya dirimu yang dia nantikan. Bak bunyi lonceng, sebagai tanda istirahat bagi raga. 

Ketika kedua mata dia pejamkan, mimpi membelainya dalam ketenteraman. Sesungguhnya ini nikmatnya hidup yang dia punya. Percayalah, Kawan!

____________

Puisi parafrse ini saya dedikasikan kepada mereka yang pantang menyerah di hari tuanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun