Jika Anda pernah mendengar nama Namruz dan Firaun, keduanya adalah orang yang memiliki kekuasaan besar dan terjebak pada pengakuan diri yang digambarkan dalam tulisan ini.
Ucapan Namrud yang paling terkenal, “Aku bisa menghidupkan dan mematikan…”
Sedangkan ucapan Fir’aun yang paling terkenal adalah, “Akulah Tuhan tertinggi..."
Di lingkungan sosial, penderita megalomania tampak sehat, stylish, dan profesional di bidangnya. Namun, ia juga sangat arogan, mudah marah, dan egois.
Sebagaimana disebutkan, penderita ingin orang lain mengagumi dirinya, takut kepadanya; sebab ia yang paling hebat, paling kuat, paling unggul, senior dan sangat berkuasa.
Jika Anda melihatnya bergaya ala "sultan", tidak memiliki empati, tidak logis cara berpikirnya, dan selalu memaksakan pendapatnya; sudah jelas ia memperlihatkan semua ciri gangguan mental yang tak disadarinya.
Upaya menyembuhkan penderita megalomania
Agak mengerikan, jika Anda memiliki relasi pekerjaan dengan penderita gangguan mental dimaksud. Obat-obatan medis, hanya sebatas memberi efek menenangkan gangguan kecemasan.
Dari Kompas.com yang mengutip dari Tempo.com, 24 Juli 2014, Muhammad Muhyiddin--pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk, mengatakan: penderita megalomania tak bisa disembuhkan.
Sebagai ilustrasi, saat mengalami kekalahan atau kegagalan dalam sebuah perlombaan atau kompetisi; penderita megalomania sama sekali tidak dapat menerimanya. Ia akan menganggap ada kecurangan, atau dirinya dizhalimi.