Cara bermainnya sederhana tetapi menyenangkan. Cukup dengan membuat cairan sabun dan menyiapkan kawat berbentuk lingkaran kecil untuk dicelup ke dalamnya.
Belakangan, disediakan mainan untuk menciptakan gelembung sabun dalam jumlah sangat banyak hanya dengan menekan tombol dan sebagainya. Cuma, cara ini kurang menarik perhatian karena dinilai tidak menantang anak-anak.
Iya, permainan gelembung sabun merupakan kerja koordinasi rongga mulut, pernafasan dan bibir yang membulat.
Jangan salah, ia termasuk sebagai mainan edukasi sebab melatih fokus beberapa alat indra. Ketika tiupan dari mulut berhasil membentuk gelembung, mata segera mengikuti, tangan berusaha menangkap, dan kaki spontan melompat. Anak-anak tertawa riang dan bahagia bersama saudara atau teman-temannya. Artinya, selain melatih mitorik kasar, permainan ini juga melatih kemampuan sosialnya.
Saya sempat mendokumentasi anak-anak kami bermain gelembung sabun beberapa tahun lalu. Ketika itu ramai lagi musim bermain gelembung. Cukup dengan membeli cairan dalam botol kecil, lengkap dengan peniupnya. Harganya murah, hanya seribu rupiah di warung dekat rumah maupun di kantin sekolah. Saat itu jauh sebelum pandemi, yaa.
Demikianlah, di antara mainan edukasi yang kami berikan kepada anak-anak.
Rasa cinta di hati orang tua kepada anak-anaknya, sepatutnya berwujud kebaikan nilai yang diajarkan, serta kebermanfaatan setiap yang diberikan.
Bila orang tua tidak punya banyak waktu untuk menciptakan kreasi mainan edukasi, dapat membeli di berbagai toko mainan.
Sebaliknya, bagi orang tua yang ingin memberikan mainan dari hasil karyanya, dapat melihat bimbingan dan tutorial di media internet yang banyak bertebaran. Mulai dari bahan yang mudah didapat dan cara yang praktis dan mudah.
Mulailah sejuta kebaikan dalam hidup kita. Dimulai dari kebaikan untuk keluarga kecil, orang terdekat, dan orang di sekitar kita. Kebaikan, akan pulang membawa kebaikan pula.
_____________