Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Mengenal Sungai Mahakam Lebih Dekat

27 Juli 2021   19:38 Diperbarui: 28 Juli 2021   10:11 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sungai mahakam saat senja (foto: swiss-belhotel.com)

Sudah pernah mendengar nama sungai Mahakam? Dialah sungai di Samarinda yang menjadi ikon kebanggaan masyarakat Kalimantan Timur.

Nama Mahakam itu sendiri, diambil dari bahasa Sanskerta: Maha dan Kama. Maha artinya tinggi atau besar; sedangkan Kama berarti cinta. Jadi mahakama diterjemahkan sebagai cinta yang sangat besar atau agung.

Sungai sepanjang 920 km ini, airnya terlihat berwarna coklat dan arusnya tenang. 

Daerah-daerah di sekitarnya seperti kabupaten Kutai Barat (kubar) di bagian hulu, kabupaten Kutai Kartanegara (kukar) serta kota Samarinda sendiri di bagian hilir; sangat terbantu dengan potensi sungai Mahakam.

1. Sebagai ladang rezeki bagi nelayan

Sebagai daerah aliran sungai hampir seluas 150 ribu kilometer persegi, ada banyak jenis ikan air tawar yang diperoleh.

Suku Banjar dan Kutai, sangat suka menu ikan bakar/iwak bebanam dari jenis papuyu, biawan dan patin. Harganya di warung-warung makan terbilang cukup mahal.

Ikan baung, sepat dan haruan, populer sebagai ikan basah maupun diolah menjadi ikan asin.

Daerah pinggiran sungai dimanfaatkan petani budi daya ikan mujair dengan menggunakan teknik keramba.

2. Sebagai jalur transportasi dan lalu lintas bisnis

Ponton pembawa batubara (foto: beritakaltim.co)
Ponton pembawa batubara (foto: beritakaltim.co)
Pertambangan emas hitam alias batubara di kalimantan timur, juga sangat mengandalkan sungai mahakam sebagai jalur lalu lintas. Puluhan kapal dan ponton yang bertaburan di permukaan sungai setiap harinya, sudah menjadi pemandangan khas bagi kami.

3. Sebagai wahana wisata air

Salah satu kapal wisata air (foto: kaltimprov.go.id)
Salah satu kapal wisata air (foto: kaltimprov.go.id)

Tidak kurang dari lima kapal wisata siap mengantarkan masyarakat menikmati panorama sungai mahakam. Tersedia rute reguler dengan tarif Rp 115.000/orang dengan pelayanan layaknya perjalanan dengan kereta. Makanan dan minuman yang ditawarkan dikemas eksklusif ala restoran.

4. Sebagai wisata unggulan 

Salah satu lomba dalam festival mahakam (foto: genpi.id)
Salah satu lomba dalam festival mahakam (foto: genpi.id)
Pada moment tertentu, khususnya bulan nopember, di titik yang disebut tepian sungai mahakam, kerap diadakan festival mahakam yang diselenggarakan oleh pemkot Samarinda didukung kementrian pariwisata.

Isinya antara lain lomba perahu hias, balap perahu naga, parade 1000 mandau, lomba jet ski, serta lomba-lomba lainnya yang bertujuan melestarikan budaya daerah setempat.

Festival Mahakam 2018, ada dalam agenda pariwisata nasional dan telah diperkenalkan ke seluruh dunia. Sayangnya, acara tahunan ini batal diadakan pada tahun 2020 karena adanya pandemi covid 19.

5. Sebagai sumber pengolahan air bersih untuk warga masyarakat

Ini terutama potensi sungai mahakam yang tidak terelakkan. Tidak kurang dari lima instalasi pengolahan air bersih yang tersebar di seluruh penjuru kota, dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan ketersediaan air bersih. Tiga perusahaan daerah air minum (perumdam) melayani sebanyak setidaknya tiga juta pelanggan setiap harinya untuk tiga daerah: kukar, kubar dan Samarinda sendiri.

Pesut Mahakam, kekayaan yang nyaris punah

Ikan pesut dari sungai mahakam (foto: idntimes.com)
Ikan pesut dari sungai mahakam (foto: idntimes.com)
Bila hutan kalimantan timur memiliki anggrek hitam sebagai tumbuhan endemiknya, maka sungai mahakam memiliki spesies lumba-lumba air tawar yang dikenal sebagai pesut mahakam (Orcaella brevirostris).

Pesut mahakam merupakan mamalia yang nyaris punah. Jumlahnya saat ini diperkirakan hanya tinggal 80 ekor saja.

Habitatnya meliputi muara Kaman sampai kabupaten Melak. Namun jumlah terbanyak berada pada muara Pahu. 

Asal-usul terbentuknya sungai Mahakam

Secara geologi terbentuknya sungai mahakam berasal dari gunung Cemaru (tinggi 1.681 meter) yang berada di tengah kalimantan timur kemudian memotong satuan pra-tersier di sebelah timur gunung Batu Ayan (1.652 m) dan berakhir di lembah tersier Kutai (Kutai basin).

Air sungai mahakam bersumber dari pegunungan Iban yang berada di tengah pulau kalimantan, tepatnya di dekat perbatasan Indonesia dengan Serawak, Malaysia. Sungai ini akhirnya bermuara di selat Makassar.

Mitos seputar sungai mahakam

Suku Dayak di Kalimantan, sangat percaya akan hal-hal gaib. Corak kehidupan mereka baik tradisi leluhur maupun kepercayaan tidak lepas dari padanya.

Cerita-cerita mitos pun menjadi sangat digemari masyarakat, antara lain:

1. Misteri air sungai Mahakam
2. Misteri seekor baga Mahakam
3. Adanya ular lembu misterius
4. Misteri arwah penyelam gentayangan
5. Misteri tempat berkembangnya kerajaan Kutai
6. Misteri mempunyai 10 anak sungai
7. Misteri jembatan kukar yang telah runtuh

Halo lokal arung jeram yang menantang

Bermain arung jeram (foto: arbiansyah jueng untuk mediaindonesia.com)
Bermain arung jeram (foto: arbiansyah jueng untuk mediaindonesia.com)

Daya tarik lain yang menjadikan sungai mahakam sebagai destinasi wisata adalah potensi arung jeram bagi kelompok pecinta alam.

Riam-riam besar dan kecil sangat menantang, ditingkahi batu-batu besar di sana-sini.

Demikianlah sekilas kisah sungai di daerah saya. Semoga bermanfaat.

______________

Referensi: 10 Fakta tentang Sungai Mahakam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun