Di malam, saat mata ini tak mau memejam
Semilir angin, dingin membelai tubuh
Duduk bersandar
Menikmati gelimang awan hitam
Ia berbisik, hujan akan melanda lagi
Membersihkan debu-debu pada kaca
Menyiram kegersanganÂ
Membasahi segala keluhan
Oh dingin terus memeluk
Mendekap mesra di tengah malam
Kulihat sebentuk bulan
Menatap tanpa henti
Pada jalan-jalan yang beranjak sepi
Kunikmati keheningan
Awan bergeser
Bulan berlindung
Langit terasa dekat, bertambah pekat
Cuaca terus begini akhir-akhir ini
Enggan membakar ladang-ladang petani
Terus dia manjakan katak bernyanyi
Membuai mata yang lelap hingga pagi
Rebahkan diri dalam bilik anyaman pitate
Di sisi sebuah lampu semprong nan hangat
Aku memejam mataÂ
Kubiarkan hujan datang menyelimuti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!