Metamorfosa resep masakan
Belum lama ini, untuk mengobati kerinduan saya pada Amel, saya sengaja memetik daun singkong muda di halaman belakang.Â
Berhubung jengkol (di Samarinda, suku Banjar menyebutnya jaring) jarang ditemukan di lapak pasar tradisional, saya menggantinya dengan sayur pare yang terkenal pahit.
Tapi tenang saja, setelah "bermain" bersama bumbu kari dan santan kelapa murni, rasanya akan berubah luar biasa gurih dan sedap. Yummy!
Kedua, selain mengganti bahan jengkol dengan sayur pare, saya juga mengubah cara mengolahnya. Yaitu, bumbu halus sengaja saya tumis dengan tambahan sedikit minyak kelapa.
Sementara yang saya ketahui, bumbu dan rempah lain untuk masak gulai padang, langsung dimasukkan pada santan encer.
Ketiga, saya mengganti bumbu gulai dengan  bumbu kari santan, untuk membuat cita rasa yang lebih flat. Maksud saya, minus sereh dan lain-lain.
Tekstur daun singkong, karena saya juga menyukainya, sengaja mengikut resep asli. Yaitu berupa lembaran dan tidak dipotong-potong layaknya saya masak sayur daun singkong.
Untuk santannya, saya memilih satu butir kelapa tua dengan kulit ari berwarna coklat gelap.Â
Perasan pertama, hanya saya tambah dua gelas air sebagai santan kental. Perasan kedua, juga dua gelas air sebagai santan encer yang akan dimasak bersama irisan pare.