Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Khawatir Serangan Jantung Saat Olahraga

17 Juni 2021   20:12 Diperbarui: 17 Juni 2021   20:27 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertandingan sepakbola, memicu jantung bekerja lebih keras (foto via kompas.com)

"Jangan terlalu lelah. Jangan memforsir tenaga ketika kita berolahraga."

Kalimat ini benar. Segala sesuatu yang berlebihan, tentu berakibat kurang baik. Begitu pula saat sedang berolahraga, yang sejatinya bertujuan mendapatkan nilai sehat itu sendiri.

Pentingnya pemeriksaan kesehatan sebelum pertandingan

Mengerikan, pengalaman beberapa orang yang mengalami serangan jantung maupun henti jantung di tempat aktivitas kebugaran. Lapangan bola, lapangan tenis, lintasan lari, dan ruang gym.

Berolahraga, sesuaikan kondisi badan (foto via kompas.com)
Berolahraga, sesuaikan kondisi badan (foto via kompas.com)
Dikutip dari kompas.com Rajin Olahraga tapi Bisa Kena Serangan Jantung, ini Penjelasannya, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi Harkit, Sp.JP(K) menyatakan Skrining pra-partisipasi (PPS), penting dilakukan sebelum berolahraga atau melakukan kompetisi olahraga.

Tujuannya untuk mengidentifikasi penyakit kardiovaskular, maupun kondisi medis lainnya yang relevan dan masalah muskuloskeletal, yang dapat diperburuk karena berolahraga dan kemudian mempengaruhi individu untuk cedera bahkan mengalami kematian secara mendadak.

Siapakah yang berpeluang mengalami serangan jantung saat berolahraga?

Olahraga saja, tidak membuat seseorang mengalami serangan jantung, henti jantung, lalu kolaps di arena latihan.

Serangan jantung/heart attack biasanya disebabkan penyakit jantung kronik yang telah lama diderita. 

Sedangkan serangan henti jantung atau nama medisnya sudden cardiac arrest (SCA) terjadi saat detak jantung berhenti secara mendadak akibat gangguan aliran listrik di jantung. Penyebabnya, korban mempunyai riwayat penyakit jantung yang tidak disadari.

Perlu diketahui bahwa risiko terkena serangan jantung akibat aktivitas fisik, kemungkinannya sangat kecil.

Bahkan aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin, justru dapat menurunkan risiko mengalami serangan jantung sebanyak 45% jika dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga.

Tetapi hal-hal berikut dapat mengarahkan pada kolaps atau ambruk tiba-tiba.

Pertama, target jauh di luar kemampuan. Biasanya atlet maupun regu yang bertanding, terus memacu diri mencapai kemenangan. Kondisi tubuh yang lelah, terus dipaksakan hingga kerja jantung jauh meningkat. 

Kedua, dalam keadaan stres atau kurang tidur, justru melakukan olahraga berat sebagai pelampiasan.

Inilah mengapa olahraga perlu dilakukan dengan gembira. 

Pertolongan pertama pada orang yang kolaps saat olahraga

Berikan pijat luar jantung pada korban kolaps (awsimages.detik.net.id)
Berikan pijat luar jantung pada korban kolaps (awsimages.detik.net.id)
Bila rekan atau seseorang yang berada dekat dengan kita, kolaps atau ambruk, lakukan upaya pertolongan seperti berikut:

1. Periksa apakah ia masih sadar? Bisa dengan memanggil namanya, maupun memberi rangsangan nyeri seperti cubitan.

2. Ketahui apakah ia masih bernafas? Caranya dengan mencari detak nadi di leher korban. Amati pula adanya hembusan nafas korban.

3. Kalau ada, pertahankan jalan napasnya agar tidak terjadi sumbatan. Tengadahkan kepala korban, angkat dagu, serta dorong rahangnya ke atas. Berikan bantuan nafas dari mulut ke mulut atau hidung.

Bantuan hidup dasar ini dilakukan sampai ambulans datang. Bila ada tanda-tanda kehidupan, miringkan tubuh korban.

Berolahraga dengan gembira (foto via kompas.com)
Berolahraga dengan gembira (foto via kompas.com)
Sahabat Kompasianer, semoga insiden buruk yang terjadi di tempat olahraga dan santer belakangan ini, tidak menyurutkan semangat kita melakukan olahraga.

Apalagi di masa pandemi, kesehatan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Nutrisi yang cukup, istirahat dan bekerja secara seimbang, pola hidup sehat serta jangan abaikan berolahraga.

Salam sehat, Ayra Amirah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun