Perlu diketahui bahwa risiko terkena serangan jantung akibat aktivitas fisik, kemungkinannya sangat kecil.
Bahkan aktivitas fisik yang dilakukan secara rutin, justru dapat menurunkan risiko mengalami serangan jantung sebanyak 45% jika dibandingkan dengan orang yang jarang berolahraga.
Tetapi hal-hal berikut dapat mengarahkan pada kolaps atau ambruk tiba-tiba.
Pertama, target jauh di luar kemampuan. Biasanya atlet maupun regu yang bertanding, terus memacu diri mencapai kemenangan. Kondisi tubuh yang lelah, terus dipaksakan hingga kerja jantung jauh meningkat.Â
Kedua, dalam keadaan stres atau kurang tidur, justru melakukan olahraga berat sebagai pelampiasan.
Inilah mengapa olahraga perlu dilakukan dengan gembira.Â
Pertolongan pertama pada orang yang kolaps saat olahraga
Bila rekan atau seseorang yang berada dekat dengan kita, kolaps atau ambruk, lakukan upaya pertolongan seperti berikut:
1. Periksa apakah ia masih sadar? Bisa dengan memanggil namanya, maupun memberi rangsangan nyeri seperti cubitan.
2. Ketahui apakah ia masih bernafas? Caranya dengan mencari detak nadi di leher korban. Amati pula adanya hembusan nafas korban.
3. Kalau ada, pertahankan jalan napasnya agar tidak terjadi sumbatan. Tengadahkan kepala korban, angkat dagu, serta dorong rahangnya ke atas. Berikan bantuan nafas dari mulut ke mulut atau hidung.