Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Untuk sang Bumi

10 Juni 2021   17:22 Diperbarui: 10 Juni 2021   18:24 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita adalah pasangan, mungkinkah mereka tahu
Bukan lelaki dan perempuan, tapi sekuntum bunga dan seekor penikmatnya
Yang menahan rindu di malam hari, sebab gelap menutup seluruh arahku
dan menyembunyikan kecantikan sang pujaan hati

Dingin menggigit sayap rapuh, membatalkan hasrat untuk terbang
Hanya matahari yang berbaik hati mempertemukan dua sejoli
Dibawah lembut sinarnya di pagi sunyi

Kita adalah pasangan, meski aku bukanlah si bunga jantan
Aku sekedar menatap engkau mekar berseri-seri, lalu menghampiri sambil berbisik,
Apakah semalam engkau baik saja?

Ini bukan kisah cinta segitiga, meski aku merindukanmu sepanjang malam
Atau saat hujan turun seharian
Melainkan pasangan yang bekerja untuk bumi ini

Akan kusampaikan sari bungamu pada si bunga jantan, juga salam paling hangat
Kelak kalian punya keturunan,
dan bumi pun lestari

Sementara aku akan mabuk bersama capung betina, yang kelak bertelur dan 
lestarilah dari jenis kami, untuk sang bumi

Samarinda, 10 Juni 2021
Ayra Amirah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun