4. Meninggalkan catatan password perangkat kantor. Hal ini jika karyawan cuti digantikan rekannya yang lain. Suatu saat ia masuk kerja kembali, dapat membuat kode password baru, tentunya.
5. Menitipkan nomor kontak yang dapat dihubungi jika sewaktu-waktu diperlukan.Â
6. Penting untuk memilih tanggal yang sesuai dengan ritme perusahaan. Artinya di saat perusahaan membutuhkan karyawan dengan skill bersangkutan, hendaknya karyawan tersebut dapat membaca situasi serta menyesuaikan diri.
Respon rekan kerja dan atasan
Inilah antara lain yang mengilhami sebagian karyawan untuk membiarkan hak cutinya menguap begitu saja. Khawatir ketiadaannya selama masa cuti akan menyulitkan dan membebani karyawan lain.
Atau atasan yang mengajukan banyak pertanyaan sebelum positip memberikan izin. Sebaiknya hal ini tidak menimbulkan ketakutan. Cukup memberikan alasan secara jujur dan bertanggung jawab.
harga diri setiap kita. Apalagi jika bekerja dengan tujuan menafkahi keluarga tercinta.
Sahabat Kompasianer, bekerja merupakan bagian dariJangan sampai dengan sibuk bekerja, kita menjadi abai pada kesehatan; atau melupakan kehangatan keluarga itu sendiri.
Akhirnya, selamat bekerja dan tetap semangat!
Salam hangat, Ayra Amirah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H