Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Edukatif-nya Majalah Bobo, Dulu dan Sekarang

17 Mei 2021   23:13 Diperbarui: 18 Mei 2021   01:47 2848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Majalah Bobo, bacaan pertama saya (Bobo.grid.id)

Manfaat membaca majalah Bobo

Pada saat itu, sekitar usia tujuh sampai sembilan tahun, mungkin manfaat yang saya rasakan dari membaca manalah Bobo, sebatas menghibur dan menambah wawasan saja. Tanpa saya sadari, banyak manfaat lain yang saya dapatkan:

1. melatih konsentrasi
2. melatih kemampuan berpikir
3. menambah kosakata
4. meningkatkan daya ingat

Saya tidak ingat, kapan persisnya saya "meninggalkan" majalah kesayangan ini. Tapi saat saya duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, orientasi bacaan memang berubah ke majalah remaja yang juga tengah populer saat itu.

Salah satu alasan mengapa majalah Bobo sangat digemari saat itu, adalah:

1. merupakan majalah anak-anak pertama yang berwarna di Indonesia
2. belum banyaknya pilihan acara televisi 
3. belum sampai kepada era digital seperti sekarang

Majalah Bobo di era milenial

Jauh berbeda dengan keadaan sekarang, yang dialami oleh dua anak saya. Mereka mengenal ikhwal majalah Bobo, dari cerita ibunya. 

Meskipun saat ini sudah dapat diakses secara online melalui ebooks.gramedia.com maupun berlangganan di www.gridstore.id untuk membangun karakter anak Indonesia-persis seperti yang dicita-citakan pengasuh maupun staf redaksi-kids zaman now (seperti anak-anak saya) lebih cenderung pada banyaknya pilihan acara televisi maupun fitur-fitur menarik lainnya pada telepon seluler.

Di satu sisi, saya cukup menyayangkan. Namun di sisi lain, saya berupaya tidak memaksakan apa yang dipilih dan menjadi minat anak-anak. Peran saya sebagai orang tua, lebih untuk mengarahkan hal-hal yang bermanfaat atau tidak, baik atau tidak, untuk kemudian mendapat izin atau tidak, untuk mereka teruskan.

Meski demikian, saya tetap mengacungkan jempol sebagai apresiasi pada majalah masa kecil saya ini, sebagai sarana edukasi dulu dan sekarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun