Kisah yang menceritakan kasih sayang seorang ibu kandung, terjadi pada zaman nabi Sulaiman a.s. Kisah ini pertama kali saya dengar dari Bapak, yang mengisi dongeng sebelum tidur saya, dengan kisah para nabi.
Kisah ini begitu membekas di hati saya sampai sekarang. Bagaimana Allah swt telah memberikan keutamaan kepada nabi Sulaiman untuk menjadi hakim yang adil.
Alkisah, pada suatu saat, dua orang wanita dengan bayi mereka masing-masing, pergi ke ladang untuk bekerja seperti biasa. Saat keduanya bekerja, dua bayi tersebut diletakkan di atas sebuah batu besar.
Tanpa disadari, datanglah seekor serigala dari hutan. Ia memangsa salah seorang bayi tak berdosa.Â
Datanglah kedua wanita untuk beristirahat dan menemui bayi mereka. Alangkah terkejut mereka, melihat hanya ada seorang bayi di sana.
"Ini adalah bayiku. Sesungguhnya serigala telah membawa bayimu dan memakannya," kata salah seorang di antaranya.
"Tidak! Bayimulah yang menjadi korban. Dia adalah anakku. Aku hafal betul ciri-ciri anakku."
Demikianlah, kedua wanita terus bertengkar mempertahankan bayi miliknya. Perdebatan semakin alot. Keduanya lalu memutuskan menghadap kepada nabi Daud a.s untuk mendapatkan penyelesaian.
Wanita yang lebih tua, berhasil meyakinkan nabi Daud a.s. bahwa bayi yang selamat, adalah bayinya. Maka ia pun mendapatkan apa yang diinginkan.
Sebaliknya, wanita yang lebih muda merasa tidak puas.Â
Keduanya lalu berjalan menemui Baginda Nabi Sulaiman a.s untuk menjadikannya hakim dalam perkara ini.