Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ayat Suci Paling Diingat: Perintah Berpuasa dan Malam Lailatul Qadr

28 April 2021   11:54 Diperbarui: 28 April 2021   12:10 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa ayat suci dan hadits, populer di telinga umat Islam. Para Ustadz seringkali mengulas dalam tausiyah mereka. 

Saya teringat dua di antaranya yang berkaitan dengan moment bulan suci ramadhan.

1. Surah al Baqarah: 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS 2:183).

Ayat ini turun di Madinah pada bulan Sya'ban tahun kedua Hijri, ketika Nabi saw mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru. Ayat ini secara tegas mengandung perintah berpuasa.

Redaksi pertama, "Hai orang-orang yang beriman..." secara jelas menyasar kepada orang-orang beriman kepada Allah dan rasul. 

Jadi setiap yang mengimani Allah dan rasul akan merasa terpanggil. Sebaliknya, jika tidak mengerjakan ibadah puasa, jelas menunjukkan seseorang tidak beriman.

Redaksi kedua, "...diwajibkan atas kamu berpuasa..." jelas mengandung perintah untuk berpuasa yang sifatnya wajib, bukan suka hati ataupun suka rela.

Wajib menurut syar'i artinya bila dikerjakan akan mendapat pahala dari Allah, dan bila ditinggalkan akan mendapat dosa.

Redaksi ketiga, "...sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." mengandung gambaran bahwa berpuasa sudah ada sejak zaman sebelum nabi Muhammad saw. Bukan diperintahkan pada masa sekarang saja. Dan ganjaran bagi orang yang berpuasa karena Allah, adalah takwa.

Takwa, menurut tafsir Ibnu Katsir, adalah menaati Allah swt dan tidak bermaksiat, senantiasa mengingat Allah swt serta bersyukur tanpa ada pengingkaran (kufr) di dalamnya.

Sedangkan ash shiyam (الصيام) artinya menahan diri. 

Ibnu Katsir menjelaskan bahwa maksudnya adalah menahan diri dari makan, minum serta hubungan suami istri, ikhlas karena Allah swt.

Berbahagialah orang yang masih bertemu bulan suci ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan. 

2. Surah Al Qadr 1-5

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

innā anzalnāhu fī lailatil-qadr

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ

wa mā adrāka mā lailatul-qadr

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

lailatul-qadri khairum min alfi syahr

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ

tanazzalul-malā`ikatu war-rụḥu fīhā bi`iżni rabbihim, ming kulli amr

سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

salāmun hiya ḥattā maṭla'il-fajr

Artinya:

1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar.

2. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

3. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan.

4. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.

5. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Ayat ini berada pada juz 30 surah ke-97 dan tergolong surah Makkiyah.

Surah ini menceritakan keistimewaan suatu malam di bulan ramadhan yang digambarkan lebih baik dari seribu bulan (80 tahun) yaitu malam Lailatul Qadr. Al Qadr sendiri memiliki arti mulia.

Ibnu Jarir At-Thabari mengatakan, pahala beribadah pada malam Lailatul Qadr lebih utama daripada malam-malam lainnya. Artinya banyak kebaikan-kebaikan yang akan diberikan pada malam itu.

Dikatakan pada malam itu, suasana alam akan berbeda dari biasanya. Lebih hangat dan lebih sejuk daripada sebelumnya.

Doa-doa yang dipanjatkan akan diaminkan oleh para malaikat, sehingga mempercepat pengabulan doa kepada Allah.

Allah juga akan melapangkan rezeki bagi orang-orang yang senantiasa meminta dengan tulus dan dikehendaki-Nya. Dan segala amal baik yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar akan diberikan pahala berlipat ganda. 

Pada malam tersebut, turun kebaikan, keberkahan melalui para malaikat yang membawa rahmat Allah swt untuk hambanya yang taat, hingga terbitnya waktu fajar. Subhanallah.

Nah, sahabat Pembaca, semoga Allah lancarkan puasa yang kita lakukan. Semoga Allah ridho dengan segala ibadah kita di bulan ramadhan ini. Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung mendapatkan kemuliaan Lailatul Qadr.

Referensi satu, dua

Ayra Amirah

Samber THR 2021, samber 2021 hari 15, THRKompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun