Beberapa ayat suci dan hadits, populer di telinga umat Islam. Para Ustadz seringkali mengulas dalam tausiyah mereka.
Saya teringat dua di antaranya yang berkaitan dengan moment bulan suci ramadhan.
1. Surah al Baqarah: 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (QS 2:183).
Ayat ini turun di Madinah pada bulan Sya'ban tahun kedua Hijri, ketika Nabi saw mulai membangun pemerintahan yang berwibawa dan mengatur masyarakat baru. Ayat ini secara tegas mengandung perintah berpuasa.
Redaksi pertama, "Hai orang-orang yang beriman..." secara jelas menyasar kepada orang-orang beriman kepada Allah dan rasul.
Jadi setiap yang mengimani Allah dan rasul akan merasa terpanggil. Sebaliknya, jika tidak mengerjakan ibadah puasa, jelas menunjukkan seseorang tidak beriman.
Redaksi kedua, "...diwajibkan atas kamu berpuasa..." jelas mengandung perintah untuk berpuasa yang sifatnya wajib, bukan suka hati ataupun suka rela.
Wajib menurut syar'i artinya bila dikerjakan akan mendapat pahala dari Allah, dan bila ditinggalkan akan mendapat dosa.
Redaksi ketiga, "...sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa." mengandung gambaran bahwa berpuasa sudah ada sejak zaman sebelum nabi Muhammad saw. Bukan diperintahkan pada masa sekarang saja. Dan ganjaran bagi orang yang berpuasa karena Allah, adalah takwa.