Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hikayat Langit

22 April 2021   09:12 Diperbarui: 22 April 2021   09:14 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada diary di langit, yang mencatat hari ke hari bagai cerita
Ada gumpalan awan hitam tak jelita, siap membadai masuk berita
Ada biru nirmala sendu, berisi bahagia juga rindu

Ada doa di langit yang dipanjatkan dengan setulus hati
Tentang cita-cita yang jadi mimpi
Tergantung di tiang-tiang paling tinggi

Langit bagai kanvas besar, dilukis dengan rasa sabar
Kuas dipulas membekas, bersama hembusan nafas lugas
Tempat menitip gundah, resah dan juga marah

Aku ingin terbang ke langit, hanya untuk meraihnya
Mambawa jariku ke sana, menyentuh pipi senja merona

Namun apalah daya
Langit hanya bersahabat pada burung camar
Menari-nari dengan selendang anyar.
Menukik berputar jauh sekitar

Duhai langit berkapas-kapas
Aku titik di alam yang luas
Sedikit pun aku tak bebas
Langitmu menatap tak lepas
Mencatat dosa yang belum terbilas

Samarinda, 22 April 2021
Ayra Amirah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun