Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kesibukan Membuat Burasa, Khas Ramadhan yang Dirindukan di Rumah Mertua

16 April 2021   20:48 Diperbarui: 16 April 2021   20:57 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, hari-hari awal bulan suci ramadhan, terus bergulir. Menyikapi segala keadaan dengan penuh rasa syukur. Menikmati makan sahur serta menu berbuka puasa, bersama keluarga tercinta. 

Untuk ramadhan tahun ini, suami sudah merencanakan mudik sebelum pergantian tahun 2020 ke 2021. Beliau berniat membangun kubur almarhumah ibunya, ibu mertua saya, yang berpulang awal Juli tahun lalu. Namun apa hendak dikata, tak semudah membalik telapak tangan untuk mewujudkan niat ini.

Pemerintah mengeluarkan larangan mudik, semua terhenyak. Mudik telah menjadi budaya masyarakat, apapun caranya. Dengan angkutan umum berjejal-jejal, dengan mobil pribadi atau mobil rental, maupun dengan kendaraan roda dua. Syukur-syukur mudik dengan pesawat. Bisa menikmati pemandangan negeri di awan deh.

Mudik bukan sesuatu yang mudah dilakukan. Riweuh, lelah, panas, dan terkadang jarak tempuh berhari-hari rela ditembus. Contohnya bila mudik menggunakan kapal laut milik pelni. Ombak yang membuat mual pun, akan dihadapi.

Tapi sudahlah. Sebagai warga negara yang baik, suami patut taat peraturan yang ditetapkan. Dan juga hal ini dapat menjadi contoh bagi anak-anak kami, bahwa peraturan tidak untuk dilanggar. Semoga dengan kejadian ini, anak-anak kami yang masih dalam proses belajar, bisa mengambil ibrah.

Perasaan sedih dan kecewa, kami mengobatinya dengan banyak berdoa untuk kebaikan almarhumah. Bapak mertua dan saudara-saudara di kampung halaman, mengambil alih dan menyelesaikan pengerjaan kubur. Saya dan suami merasa sedikit lega, Bapak mertua dan saudara di kampung halaman, memahami posisi suami. Saat ini tidak mudah untuk meninggalkan tempat.

Sebenarnya, ada sedikit rasa sedih yang susah ditepis, kala mengingat bulan suci ramadhan akan segera menjelma sebagai hari kemenangan, hari lebaran Idul Fitri.

Kenangan manis

Empat tahun yang lalu, saat kami sekeluarga berkesempatan mengunjungi mertua dan seluruh keluarga di kota Palu, ada satu kenangan manis yang berkesan sampai sekarang.

Pada hari-hari terakhir di bulan ramadhan, semua orang sibuk membuat makanan tradisional seperti burasa, lepe-lepe dan tumbuk. Mungkin Sahabat Kompasianer sudah pernah mendengar yaa, atau bahkan sudah pernah mencicipi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun