Selain nyaman untuk bercengkerama bersama keluarga dan sahabat, beberapa orang yang opurtunis biasa menghabiskan waktu sambil memancing di tepian sungai Mahakam. Ikan yang biasa didapat adalah Patin, Kotek dan Haruan/Gabus. Suami juga pernah iseng mendapatkan.
Mesjid Islamic Centre dalam zoom dan highlight (dokpri)
Saya sendiri cukup nyaman duduk memandang
mesjid Islamic Centre di kejauhan meski sedikit dilapisi kabut.Â
Koridor mesjid dilihat dari gerbang utama (dokpri 2013)
Mesjid ini merupakan mesjid terbesar dan termegah kedua se-Asia Tenggara setelah mesjid Istiqlal di Jakarta. Mesjid Islamic Centre dibangun pada 2001 dan menjadi ikon religi kota Samarinda.
Dengan luas bangunan 43.500 m persegi, area parkir yang sangat lapang ditambah basement seluas lebih dari 10.000 m persegi, mampu menampung 45 ribu jamaah. Â Menara cantiknya dibuat setinggi 99 m. Hmm.... semoga masyarakat lebih bersemangat mendatangi mesjid untuk beribadah yaa.
Setelah puas memandang, saya dan suami melanjutkan perjalanan.
Taman SAMARENDAH di pusat kota, dekat dengan lapangan Kinibalu tempat pertunjukan ikan pesut (dokpri)
Kota Samarinda era '80an dan sekarang, tentu saja jauh berbeda. Disamping memperhatikan dan mempertahankan slogan kota TEPIAN
(teduh, rapi, aman dan nyaman), kepala daerah terpilih senantiasa memperhatikan hal kebersihan serta simbol-simbol kecil berupa taman-taman di tengah kota. Salah satunya adalah
taman SAMARENDAH (merujuk dari bahasa Kutai) yang dibangun pada tahun 2015.
Wilayah Samarinda seberang serta Jembatan Menara Kembar pada bagian highlight (dokpri)
Sayang kami tak berkesempatan mengambil gambar
jembatan Kembar yang baru saja diresmikan, merupakan penghubung kecamatan
Palaran dan
Samarinda seberang menuju Samarinda kota yang dulu ditempuh dengan kapal kecil saja. Jembatan ini melengkapi keberadaan jembatan Mahakam yang dulunya menjadi satu-satunya akses Samarinda-Balikpapan.
Nah Sahabat Pembaca, demikianlah sedikit cerita tentang kota kelahiran atau kampung halaman saya tercinta. Semoga melengkapi kisah-kisah sahabat Kompasianer yang bercerita tentang daerahnya pula.
Samarinda, 13 April 2021
Salam hangat, Ayra Amirah.
Lihat Trip Selengkapnya