Ibu Neni baru-baru ini mengakui di hadapan anak-anaknya yang beranjak remaja, bahwa ia dulu tak pandai menekan dan mengelola ego dirinya.Â
Ia menyesal, seharusnya dulu ia bisa mencegah disharmoni itu terjadi. Apalagi jika memikirkan perkataan tetangga, hari ini bertengkar, besok berpeluk lagi. Rasanya malu sekali.
Saat ini hubungan Ibu Neni dan suami, jauh lebih baik. Bukan saja lama tidak bertengkar, malah sangat mesra dan saling menghormati.
Anak sulung mereka bertanya, sebenarnya apa yang salah pada saat itu?
Dalam tulisan ini, saya sedikit membagikannya pada Anda.
1. Cemburu menguasai
Ibu Neni dan suaminya, saling mencemburui satu sama lain. Akibatnya di antara keduanya, mudah tersulut keributan.
Tidak ada yang pernah berkhianat, sebenarnya. Tetapi masing-masing merasa tidak yakin dicintai oleh pasangannya. Semacam keragu-raguan yang dipicu perbedaan persepsi pria dan wanita.
Jika Anda mau memperbaiki pandangan dan menjadi dewasa yang sebenarnya, jadikanlah cemburu hanya sebagai bumbu. Tidak untuk menguasai hati dan pikiran.
2. Pikiran yang selalu negatif
Rasa cemburu, dari hari ke hari bisa saja semakin bertambah kadarnya. Bukan hanya berwujud bahasa tubuh yang mengarah pada posesif, tetapi juga dilontarkan dalam bentuk tuduhan demi tuduhan. Inti dari hal ini adalah pikiran negatif terhadap pasangan.Â