Secuplik kisah pernikahan mereka, membuat saya terpukau lagi
Akhirnya, sampailah saya pada artikel memperingati ulang tahun pernikahan mereka berdua ke-56 pada 3 Januari 2021. Lagi-lagi saya dibuat terpukau membacanya.
Tidak berbeda dengan kisah orang-orang sukses lainnya, perjalanan dan masa awal pernikahan mereka dilalui dengan perjuangan dan kerja keras. Mulai dari merantau dan berdagang kain keluar kota tetapi berakhir gagal, lalu berjualan kelapa di pasar, sampai akhirnya mempunyai perkebunan cabai di Australia.
Seakan saya mendapatkan pelajaran berharga, bahwa sesuatu yang dimulai dari nol, penuh semangat dan pantang menyerah, akan lebih awet, lebih nikmat dan berkah. Terbukti langgengnya pernikahan keduanya, lengkap dihiasi senyum kebahagiaan.Â
Nah, dari sekian fakta yang saya ketahui di atas, patut kiranya kita yang lebih muda mengambil contoh semangat, kerja keras, ketelatenan  keramahan, kehangatan, dan dedikasi beliau dalam menulis.Â
Apalah arti lelah karena bekerja seharian, atau usia yang mulai senja, semua itu jangan membatasi ruang gerak kita untuk hidup berarti dan bermanfaat bagi orang lain. Terus bersemangat memberdayakan diri guna membantu dan mewarnai dengan warna-warni cantik dan indah. Kelak segala kebaikan itu akan kembali pada diri kita jua.
Akhir kata, salam bahagia dan sehat selalu untuk Bapak dan Ibu Tjiptadinata Effendi. Semoga Allah meridhoi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H