Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Virus Mutasi, Jangan Biarkan Jadi Mimpi Buruk Bersama

3 Januari 2021   23:59 Diperbarui: 4 Januari 2021   00:27 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun 2021 adalah hari dimana pengharapan berjuta kita tentang berbagai aspek  kehidupan menjadi lebih baik dari tahun 2020. Harapan tentang hari yang lebih cerah, lebih sehat, dan segala sesuatunya akan berjalan normal kembali. Bahkan jauh-jauh hari sudah diancang-ancang, dunia pendidikan akan membuka kembali sekolah tatap muka seperti sebelumnya.

Sayang seribu sayang, sedikit saja membuka kelonggaran di ruang publik, nyatanya berakibat fatal. Alhasil pada 3 Januari kemarin, menteri pendidikan dan kebudayaan, Nadiem Makarim, resmi membatalkan rencana belajar tatap muka, demi kebaikan bersama.

Foto: Kompasiana.com               
            googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});
Foto: Kompasiana.com googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-ad-712092287234656005-411');});

Jika kita menyayangkan dan bertanya mengapa harus dibatalkan? Tidak lain karena beberapa daerah melaporkan angka penularan kasus corona yang masih fluktuatif dan relatif tinghi serta belum siapnya untuk membuka sekolah tatap muka kembali. Sebut saja: DKI Jakarta, kabupaten Karawang, kota Depok, Tangerang, Bekasi, Jawa tengah, Denpasar dan Jayapura.

Terlebih akhir-akhir ini santer diberitakan tentang virus mutasi yang setidaknya sudah dilaporkan dari tiga negara di Asia Tenggara yaitu: Singapura, Malaysia, dan Vietnam. Informasi terbaru, laporan kasus ini bahkan datang dari India.

Belum lama ini, Otoritas Kesehatan di Inggris mengumumkan adanya strain atau varian baru dari SARS-CoV-2, pemicu Covid-19. Strain virus corona baru dikatakan dapat menular hingga 71% lebih cepat dibanding virus sebelumnya.

Foto: Kompas.com
Foto: Kompas.com

Di Indonesia sendiri, meskipun hingga saat ini belum ditemukan kasus varian baru virus corona asal Inggris, tetapi tidak menutup kemungkinan mutasi tersebut akan masuk ke Indonesia dan lebih menyasar kepada anak-anak. Demikian diungkapkan Amin.

WebMD melaporkan, gejala infeksi antara lain demam, batuk, sesak atau sulit napas, kelelahan, menggigil, dan terkadang gemetar. Bisa juga muncul gejala pegal-pegal, sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung tersumbat, kehilangan penciuman, mual, dan diare. 

Barclay mengingatkan, virus dapat menyebabkan pneumonia, gagal napas, masalah jantung, masalah hati, syok septik, dan kematian. Bukankah ini suatu mimpi buruk?

Pilihan terbaik saat ini tidak lain menerima keputusan pemerintah, dan menemukan solusi atas beberapa kendala sekolah daring yang untuk sebagian orang tua terasa merepotkan, gagal meningkatkan kemampuan anak, dan sebagainya. Tentunya sebagai upaya melindungi diri dari virus mutasi yang mengkhawatirkan.

Akhirnya, segala harapan indah di awal tahun 2021 semoga mewujud nyata sebagaimana yang kita harapkan bersama. Terus semangat mengejar prestasimu!

Samarinda, 04 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun