Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aku Takut Putriku Kecewa

12 November 2020   15:54 Diperbarui: 12 November 2020   17:05 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Empat tahun yang lalu, anakku sudah menjadi tiga orang. Saat itu aku sudah bahagia.

Sebenarnya aku bukan tak mengerti, bahwa rasa takut  tersebut adalah cita-cita mulia seorang ibu.

Tetapi setelah mereka tumbuh besar seperti sekarang, rasa takut masih saja menghinggapiku.

Suatu sindrom yang kurasakan ini, bukannya hilang perlahan, melainkan semakin tumbuh.

Aku melihat kemurungan di wajah anak pertamaku. Di usianya memasuki tiga belas tahun.

Aku sudah berusaha mengobrol dan bertanya. Tetapi dua hal ini tak membuatku menemukan akar masalah. Mengapa putri pertamaku tampak murung dan tak bahagia?

Suatu hari aku menemukan sebuah buku dengan catatan-catatan di dalamnya. Bukan buku diary, melainkan hanya buku tulis biasa. 

Aku mulai membaca perlahan. Menyelami isi di dalamnya.

Ternyata isinya lebih banyak tentang keluhan dan kesedihan. Hanya sedikit baris cerita tentang kegembiraan.

Aku mulai mendapatkan bayang-bayang ke arah mana masalah ini bermuara. Mulai menemukan kemurungan apa yang telah menghilangkan senyum anakku belakangan ini. Anak pertama yang sangat kubanggakan.

Ternyata ia tak suka punya adik, apalagi dua orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun