Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumahku di Pinggir Hutan

6 November 2020   13:29 Diperbarui: 6 November 2020   21:05 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak heran setiap rumah warga mempunyai satu sampai tiga tandon penampungan dua ribu liter.

Bagaimana jika persediaan air mereka habis?

Para warga menggunakan kemungkinan kedua, yaitu membeli air dari jasa pesan antar per tandon.

Alhamdulillah kami hanya ikut lihat sambil lewat. Kami tak perlu menyisihkan dana untuk mengatasi kebutuhan kebutuhan akan air bersih.

Foto: pribadi
Foto: pribadi

Dan yang paling nikmat tinggal di tempat tenang seperti ini adalah tak bising lalu lalang kendaraan. 

Wilayah ini agak terpencil dan menepi. Akses masuknya merupakan tanjakan dan turunan kecil berlanjut dengan jalan setapak yang licin kalau hujan turun.

Nah, plus nya tinggal di tempat terpencil seperti ini adalah anak-anak bebas berlarian di hamparan pasir.

Ada hamparan pasir segala?

Jadi di bagian atas bukit adalah area perumahan, di bagian bawah adalah hamparan pasir seluas lapangan, dan di sekelilingnya adalah pepohonan pinggir hutan.

Sebenarnya tak banyak memang penduduk yang menemani kami tinggal di sini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun