Mohon tunggu...
Ika Ayra
Ika Ayra Mohon Tunggu... Penulis - Penulis cerpen

Antologi cerpen: A Book with Hundred Colors of Story (jilid 1) dan Sewindu dalam Kota Cerita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rumahku di Pinggir Hutan

6 November 2020   13:29 Diperbarui: 6 November 2020   21:05 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahkan selain ular, ada juga  biawak dewasa. Tubuhnya sebesar paha dengan lidah membelah dua. Warnanya cokelat terang, mirip sebatang kayu kering tergeletak di tanah.

Kalau hewan primata ini muncul, ayam peliharaan kami langsung heboh. Langsung membuat handphone di tangan terlepas. 

Wahh...! 

Maksudnya disimpan dulu. Karena buru-buru keluar rumah sambil menenteng sebatang kayu yang sudah dipersiapkan, untuk dilemparkan.

Hopp...!! 

Biawak lari tunggang langgang. Haha... Bersyukur di tempat sesunyi ini ada hiburan. Setidaknya sesekali. 

Apa kami terdampar sampai di sini? 

Entah apa istilah yang cocok. Tapi kami bersyukur saja. Karena dengan bersyukur, Allah akan menambahkan nikmatNya.

Contohnya, di saat masyarakat mendapatkan air bersih PDAM secara bergilir, kami mudah saja menimba air dari sumber. 

Kenapa bergilir? 

Ya, karena persediaan air terbatas. Dalam empat sampai tujuh hari, mendapat giliran dua hari air mengalir. Terkadang malah dua minggu sekali. Olala...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun