Sudah hampir empat belas tahun, rasanya bukan waktu yang sebentar. Â
Selama itu pula aku tak melupakan kenangan yang engkau ukir di awal perjalanan kita.Â
Sebuah dress hitam yang pernah kau pilih untukku. Berbahan tebal tetapi lembut, nyaman kupakai kapanpun. Tak menunggu cuaca panas ataupun musim hujan datang. Kapan saja aku ingin pergi denganmu, dan pilihanku jatuh padanya, aku akan memakai dress hitam yang pernah kau pilih untukku.
Agak subyektif memang, lebih tepatnya modus. Hahaa... malu-malu juga aku mengakuinya.Â
Iya, terkadang aku sengaja memilih dress hitam itu karena rindu masa-masa pengantin baru. Saat lelaki pujaanku pulang kerja sambil membawa sekarung pakaian dari derma.
Saat itu, menjadi istrimu saja sudah membuatku senang. Apalagi mendapat dress hitam.
*
Kau adalah lelaki baik yang mengirimkan puisi setiap hari via ponsel saja. One day one poem. Sesuai permintaanku.
Engkau juga lelaki baik yang selalu menepati janji. Apapun hal sederhana yang engkau iyakan, pasti engkau tepati.Â
Iya, hanya hal sederhana.Â