Mohon tunggu...
Ayu Putri Mungkasih
Ayu Putri Mungkasih Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi/Universitas Muhammadiyah Jakarta

Seorang Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan 2020. Memiliki hobi membaca wattpad, menonton film dan bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Negoisasi dalam Masalah "Jemaat Kristen Lampung Dilarang Beribadah di Gereja"

3 Juli 2023   15:19 Diperbarui: 3 Juli 2023   15:36 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam bulan Februari tahun 2023 lalu terdapat permasalahan pada jemaat Gereja Kristen Kemah Daud di Bandar Lampung dilarang beribadah di dalam gereja oleh Ketua RT dan warga setempat. Pelarangan itu disebut terjadi di Kelurahan Rajabasa Jaya. Hal tersebut disebabkan adanya warga menilai pihak gereja tidak memiliki izin. Dia mengklaim, izin pembangunan gereja itu sudah dilakukan sejak 2014 silam. 

Namun dari salah satu jemaat Kristen memberi penjelasan bahwa dari gereja gereja ini 2014, sudah membuat izin itu sudah dapat 75 KTP pendukung warga sekitar dan ada tanda tangan 90 KTP jemaat lokal kita pengguna gedung dan itu juga sudah lengkap mengetahui RT ada tiga RT disitu dan juga ada kepala lingkungan ada Bhabinkamtibmas dan juga babinsa. 

Artinya kita sudah mengikuti prosedur SK Menteri untuk mengajukan permohonan. Lalu pada tahun 2016 gedung tersebut pernah disegel oleh ketua RT jadi kurang lebih 5 tahun gedung itu tidak digunakan namun pada tahun 2022 gedung tersebut ingin digunakan oleh acara paskah tidak diizinkan.

Dalam permasalahan pembangunan yang tidak diizinkan, lobi dan negosiasi dapat menjadi alat yang efektif dalam menyelesaikan permasalahan yang muncul.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

  • Identifikasi kepentingan dan tujuan : Sebelum melakukan lobi dan negosiasi, penting untuk mengidentifikasi kepentingan dan tujuan dari pihak yang terlibat. Hal ini akan membantu dalam merumuskan argumen yang kuat dan memberikan pijakan untuk perundingan.
  • Membangun jaringan dan hubungan : Membangun jaringan dan hubungan yang baik dengan pihak terkait dapat membantu dalam proses lobi dan negosiasi. Ini termasuk menjalin kontak dengan pemimpin masyarakat, anggota dewan, atau individu yang memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan.
  • Mengumpulkan bukti dan informasi : Menyiapkan bukti dan informasi yang mendukung argumen Anda sangat penting dalam lobi dan negosiasi. Ini bisa berupa data statistik, penelitian, atau testimonial yang menggambarkan dampak negatif dari pembangunan yang tidak diizinkan.
  • Memahami peraturan dan prosedur : Mengetahui peraturan dan prosedur yang terkait dengan pembangunan dapat membantu Anda dalam menegosiasikan kasus Anda. Jika ada pelanggaran hukum yang terjadi, Anda dapat menggunakan hal ini sebagai pijakan dalam negosiasi.
  • Mengkomunikasikan kekhawatiran dengan jelas : Dalam lobi dan negosiasi, penting untuk mengkomunikasikan kekhawatiran Anda dengan jelas dan berbasis fakta. Jelaskan dampak negatif yang mungkin terjadi akibat pembangunan yang tidak diizinkan dan sampaikan argumen Anda dengan tegas namun sopan.
  • Menawarkan solusi alternative : Selain menyuarakan kekhawatiran, penting juga untuk menawarkan solusi alternatif yang mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat. Hal ini dapat membantu menciptakan ruang bagi diskusi yang konstruktif dan penyelesaian yang dapat diterima oleh semua pihak.
  • Mempertimbangkan jalur hukum : Jika upaya lobi dan negosiasi tidak menghasilkan hasil yang diharapkan, Anda mungkin ingin mempertimbangkan jalur hukum sebagai opsi terakhir. Konsultasikan dengan pengacara atau ahli hukum untuk memahami opsi hukum yang tersedia dalam kasus Anda.

Penting untuk diingat bahwa setiap situasi pembangunan yang tidak diizinkan dapat berbeda, dan strategi yang tepat akan tergantung pada konteks dan kondisi spesifik. Menggunakan lobi dan negosiasi dengan bijaksana dapat membantu Anda mencapai penyelesaian yang diinginkan atau setidaknya memperoleh kompromi yang lebih baik. Namun, masyarakat setempat juga harus bisa mentoleransi kepada umat yang non muslim memberikan tempat pengganti untuk beribadah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun