Mohon tunggu...
Ayu Permatasari
Ayu Permatasari Mohon Tunggu... -

Saya seorang perempuan yang sedang belajar dan akan terus belajar.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cemburu

13 Februari 2018   17:22 Diperbarui: 13 Februari 2018   17:46 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku bahkan lupa cara untuk menulis..."

Laptop ukuran empat belas inch menatapku datar dengan tampilannya yang kosong. Aku harus mulai menulis. Tapi..

Air mataku masih terus menetes. Bayangan Sadam belum bisa hilang dari ingatanku. Aku pasrah. Mungkin, untuk saat ini menangis adalah cara terbaik untuk menghilangkan rasa cemburuku.
Aku sadar betul, Sadam sudah milik orang lain. Dan aku pun tahu, semua orang mengetahui kalau dia sahabatku. Ya, dia sahabat terbaik yang pernah ada.

15 tahun tumbuh bersamanya, 15 tahun kami melewati masa masa sulit dan senang bersama. Bagaimana bisa aku menghapus semua kenangan itu?

Seharusnya, tak perlu kulakukan. Namun, disatu sisi hatiku hancur. Bisa dibilang aku tak rela Sadam benar-benar hanya memperhatikan sang pujaan hatinya itu.

"Ra, gimana keadaan kamu?"

Aku diam dengan dengan tatapan curiga. Mencari tahu, sebenarnya apa ada alasan khusus atas perhatiannya selama ini? Apa benar dia hanya menganggapku sebagai seorang sahabat? Sadam, andai kamu tahu perasaanku saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun